Hits: 11

Mhd Abdul Fattah

Pijar, Medan. Ragam jenis kue tradisional Indonesia memang tak pernah ada habisnya jika dibahas satu per satu. Mulai dari kue kering, kue basah, hingga kue kering setengah basah tersedia. Ini juga dibedakan oleh bahan-bahan pembutannya sehingga memberi rasa dan juga tekstur masing-masing kue yang berbeda.

Hampir semua kue tradisional menggunakan tepung sebagai bahan utamanya. Ya, begitulah pada dasarnya di negeri ini, berbeda-beda tetap akan kembali pada satu nama yaitu tepung, dalam kasus kue tradisional.

Kita semua tentu paham, banyak sekali jenis tepung-tepungan yang digunakan untuk membuat kue.  Salah satu di antaranya yaitu Tepung Hun Kwe. Mungkin bagi beberapa orang, Hun Kwe dianggap sebagai salah satu nama jenis kue, padahal merupakan bahan dasar kue tersebut.

Tepung Hun Kwe merupakan salah satu jajaran penting dalam olahan kue. Bagaimana tidak, karena tepung ini memiliki peran penting dalam pembuatan kue-kue tradisional. Apakah pembaca termasuk penikmat kue lapis? Kue talam? Atau mungkin es cendol? Bagaimana rasanya? Kenyal bukan? Itulah yang diberikan si tepung yang satu ini, tekstur kenyal. Semua kue tadi merupakan olahan kue yang berbahan dasar tepung hun kwe ini.

Beberapa Jenis kue yang berbahan dasar tepung Hun Kwe
Sumber Foto: https://titanasset.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/userfiles/article/page/hunkwe2.jpg

 

Memiliki warna putih bersih dengan tekstur licin adalah ciri dari tepung yang satu ini. Namun jangan tertukar dengan tepung sagu, sebab hun kwe akan lebih kesat jika dirasa-rasa menggunakan jemari. Tepung Hun Kwe memiliki kemasan yang unik, yaitu dijual dalam kertas putih yang berbentuk silinder.

Meskipun menjadi bahan dasar pembuatan kue, tepung ini juga memiliki bahan dasar berupa kacang hijau hingga akhirnya disebut dengan Hun Kwe. Tepung hun kwe terbuat dari kacang hijau yang ditumbuk hingga bijinya terbelah, kemudian direndam dalam air bersih selama tiga jam. Kulit kacang hijau yang sudah terlepas lalu dibuang, dan biji kacang hijau yang sudah lembut digiling hingga banar-benar halus dan ditambahkan air hingga sari patinya mengendap.

Endapan tersebut dikeringkan dan menjadi tepung hun kwe. Proses pembuatannya cukup panjang memang, tetapi untuk cara praktisnya dapat membelinya di warung atau toko kue dengan kisaran harga Rp2.500, hingga Rp3.000, per bungkusnya.

Hun Kwe memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh seperti protein, karbohidrat, fosfor, kalsium, dan zat besi. Kandungan fosfor dan kalsium ini dapat membantu pertumbuhan tulang pada anak-anak. Maka tak heran banyak olahan hun kwe yang diolah menjadi bahan utama pembuatan snack untuk balita dan makanan pendamping ASI.

Beberapa ahli dapur mengatakan dalam mengolah kue ataupun makanan, Hun Kwe bisa digantikan dengan tepung lainnya. Sebagai contohnya, beberapa orang akan menggunakan tepung sagu atau maizena dalam mengolah kue lapis, cendol, puding dan juga agar-agar. Namun, hasil akhir kue yang dibuat tidak akan sama jika dibandingkan menggunakan Hun Kwe asli. Karena memang yang asli tak akan menggores kekecewaan ketimbang pengganti. Untuk itu, sediakan selalu Hun Kwe dijajaran dapur, bisa saja tiba-tiba tamu datang, sobat Pijar dapat langsung mengolahnya menjadi kue yang nikmat dan tentunya sehat.

(Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang)

Leave a comment