Microsleep adalah kondisi hilangnya kesadaran seseorang secara tiba-tiba sebab rasa kantuk yang luar biasa, sehingga seseorang akan tertidur dengan waktu yang cukup singkat. Biasanya, hal ini hanya terjadi sepersekian hingga sepuluh detik tanpa disadari oleh diri sendiri.
Di tengah gelombang konsumerisme yang terus meningkat, muncul tren baru yang ramai di dunia maya, underconsumption. Satu kata mewakilkan yang terlintas di benak kita saat mendengar kata tersebut adalah “hemat”. Akan tetapi, bagi sebagian orang, gaya hidup ini dianggap serupa dengan pelit. Lantas, apakah benar underconsumption itu sama dengan pelit?
Penting untuk diingat bahwa tidak semua informasi yang kita terima adalah benar. Banyak konten yang beredar di media sosial bersifat provokatif dan kontroversial, dirancang untuk menggiring opini negatif dan memicu emosi pembaca. Oleh karena itu, kita perlu menerapkan prinsip “saring sebelum sharing”.
Yes Theory adalah ketika seseorang mengatakan “ya” untuk menjawab sebuah tantangan tanpa memikirkan hasil akhir dan hanya bermodal tekad dan keberanian untuk mencoba. Penerapan pola pikir ini mendorong seseorang untuk keluar dari zona nyaman. Ketika dihadapkan dengan ketidaknyamanan, seseorang akan mencoba hal tersebut terlebih dahulu alih-alih langsung menghindar. Yes Theory menempatkan seseorang untuk tetap menemukan kenyamanan di luar zona nyaman.
Fitur streak TikTok yang dirilis pada bulan Juli ini mendorong pengguna untuk berbagi konten secara teratur, sehingga menciptakan sebuah kebiasaan yang menarik sekaligus menantang. Ketika seseorang mulai menjaga streak, mereka merasakan dorongan untuk lebih aktif di TikTok dan merasa memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan streak tersebut terus berjalan.
Hidup produktif adalah gaya hidup yang dilakukan dengan rangkaian kegiatan atau aktivitas yang membuat diri sendiri berkembang dan disiplin. Orang yang produktif adalah orang yang bisa menghasilkan sesuatu dengan efisien dan efektif, serta memberikan manfaat dan keuntungan.
Capsule wardrobe adalah cara berpakaian yang berfokus pada pemilihan dengan cermat untuk kualitas dan keserbagunaan pakaian yang secara jumlah terbatas. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan semua pakaian tanpa perlu terlalu banyak pilihan, tetapi tetap bisa tampil keren kapan pun dan dimana pun.
Gaya hidup defensiveness adalah pola perilaku di mana seseorang cenderung merespons kritik atau tantangan dengan sikap membela diri yang berlebihan. Orang yang hidup dengan defensiveness sering kali merasa terancam oleh komentar atau tindakan orang lain yang sebenarnya tidak bertujuan untuk menyerang. Ini bisa berasal dari berbagai faktor, termasuk rendahnya harga diri, pengalaman masa lalu yang menyakitkan, atau ketidakmampuan untuk menerima umpan balik secara konstruktif.
Dikutip dari buku Slow Journeys: What Does it Mean to Go Slow? oleh Daisy Tam pada tahun 2008, slow living adalah sebuah gaya hidup yang mendorong pendekatan yang lebih lambat dalam aspek kehidupan sehari-hari, juga terkait dengan menyelesaikan kegiatan dengan langkah yang perlahan atau santai.
FOPO adalah suatu fenomena kekhawatiran atau kecemasan yang dialami oleh seseorang mengenai penilaian atau pendapat orang lain terhadap dirinya, baik berupa cara bertindak, cara berpakaian, dan lain sebagainya. Kecenderungan untuk mempertimbangkan pandangan orang lain ini didasari oleh adanya keinginan untuk selalu terlihat sempurna di depan umum, keinginan untuk selalu disukai orang-orang, dan juga keinginan untuk diterima di kalangan masyarakat.