Hits: 70
Cut Tasya Salsabila/Nabilla Chika Putri
Pijar, Medan. Berbicara tentang kota Medan, soal kuliner tentunya tidak akan ada habis-habisnya. Medan dikenal sebagai kota dengan segudang kuliner menarik nan lezat yang terdapat di tiap sudut kotanya mulai dari makanan gurih hingga makanan manis.
Tak hanya diminati warga lokal, kuliner khas Medan dapat dinikmati pula oleh warga luar dalam bentuk buah tangan. Salah satu kuliner yang menjadi andalan untuk dibawa adalah Bika Ambon.
Bika ambon adalah kue khas Medan berbentuk persegi panjang dengan sisi berwarna kuning cerah sementara di bagian atas dan bagian bawahnya berwarna kecoklatan. Kue ini tidak bertekstur halus ataupun mulus seperti kue kebanyakan. Teksturnya sedikit lembek dan memiliki rongga di tiap sisi yang menjadi ciri khasnya. Selain itu, kue ini memiliki bentuk yang kenyal sehingga mudah dimakan oleh setiap orang.
Untuk rasa bika ambon memiliki beragam rasa dalam sekali santap yaitu manis dan gurih. Ia juga memiliki aroma khas cukup kuat yang dapat menggugah selera. Hal ini disebabkan proses pembuatan bika ambon itu sendiri. Dikutip dari negerikuindonesia.com, dalam pengolahannya terdapat berbagai macam bahan yang diperlukan seperti tepung, telur, nira, gula, dan santan.
Sedangkan untuk bahan penyedapnya sendiri bisa menggunakan daun santan, daun jeruk dan vanili. Tak hanya itu, semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula varian rasa yang dimiliki. Selain rasa original, rasa yang lebih modern juga mulai tercipta seperti pandan, keju, durian, ataupun moka.
Selain memiliki cita rasa, bentuk, dan aroma yang unik, penamaan bika ambon sendiri merupakan hal menarik lainnya. Memiliki nama ibu kota provinsi Maluku tidak menjadi alasan bahwa kue ini berasal dari Ambon. Kue ini asli berasal dari Medan. Dilansir dari pemkomedan.go.id, bika ambon dinamai demikian karena pertama kali dijual dan menjadi populer di simpang Jalan Ambon, Sei Kera, Medan. Sebenarnya banyak versi muncul mengenai sejarah penamaan bika ambon namun hingga kini belum ada informasi lebih jelas tentang asal-usul yang sebenernya.
Walaupun alasan penamaan ini masih simpang siur, namun sejak lama bika ambon sudah menjadi salah satu oleh-oleh populer dan favorit dari Medan. Lazimnya jika seseorang berkunjung ke Medan, ia pasti membawa bika ambon ke kota asalnya baik bagi orang yang baru pertama kali mencoba ataupun orang yang sudah terbiasa membawa dan menyukai kue yang hanya terdapat di kota Medan ini. Alasan yang paling sering ditemukan untuk membawa kue ini adalah selain rasanya yang lezat, kue ini juga sudah terkenal di luar kota dan berbagai daerah sebagai salah satu kue khas Medan.
“Kalau saya pergi ke Medan, biasanya saya diminta untuk bawa bika ambon sebagai oleh-oleh karena merupakan khas Medan dan unik. Kalau oleh-oleh makanan selain ini biasanya banyak terdapat di tempat lain dan sudah terlalu lazim.” Ucap Nisa, warga luar kota yang sudah cukup sering berlangganan bika ambon.
Bika ambon memang tidak terdapat di tiap sudut kota, namun menemukannya bukanlah hal yang sulit. Anda cukup mendatangi Jalan Mojopahit dan Anda akan disuguhi oleh belasan hingga puluhan toko yang menjual bika ambon di sisi kiri dan sisi kanan jalan. Terdapat berbagai toko dengan nama berbeda menjual kuliner ini baik toko yang usianya masih muda hingga toko pelopor menjamurnya bika ambon di jalanan ini. Toko kecil hingga toko besar, semuanya menjajakan bika ambon dengan harga bervariasi yaitu sekitar 40 ribu hingga 80 ribu perkotaknya.
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa selain untuk dinikmati, bika ambon juga menjadi peluang usaha bagi warga lokal untuk menyambung hidup sekaligus melestarikan budaya lokal di bidang kuliner.
Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang