Hits: 472
Nur Jamiah Nasution / Jenni Sihombing
Pijar, Medan. Bajingan. Begitu, masyarakat di daerah Jawa Tengah khususnya wilayah Temanggung menamai kuliner satu ini. Sekilas nama bajingan untuk sebuah kuliner memang akan terasa kasar bagi siapapun yang mendengarnya. Namun, siapa sangka dengan nama yang demikian ternyata tidak sebanding dengan rasa dan juga tekstur kuliner yang satu ini. Kuliner berbahan baku ubi kayu ini memiliki rasa yang manis, gurih disertai dengan tekstur lembut.
Pada awalnya, kuliner khas daerah Temanggung ini hanya dinikmati pada saat ada perayaan-perayaan khusus saja. Namun, saat ini kuliner yang satu ini sering dijadikan sebagai cemilan sehari-hari serta santapan kala menikmati pagi bagi kebanyakan masyarakat Jawa.
Dari segi bentuk dan proses pembuatan, sekilas kuliner yang satu ini sangat mirip dengan kolak ubi yang juga berbahan dasar ubi kayu. Namun, satu hal yang membedakannya ialah, kuliner yang satu ini hanya bisa dibuat dari ubi kayu yang khusus ditanam di daerah persawahan.
Ubi yang dipilih juga bukan sembarang ubi. Ubi yang digunakan sebagai bahan dasar kuliner yang satu ini tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda. Hal ini dilakukan demi mendapatkan bajingan dengan cita rasa lembut dan juga empuk dan tidak alot.
Sebagian dari kamu mungkin akan bertanya-tanya. Kenapa sih masyarakat khususnya masyarakat Temanggung menamai kuliner yang satu ini dengan sebutan “Bajingan”?
Nah jadi, penamaan kuliner ini sebenarnya bukanlah sebuah umpatan, melainkan sebuah sebutan yang digunakan bagi para penarik gerobak sapi di daerah Jawa. Jadi pada awalnya para penarik gerobak sapi di daerah Jawa digolongkan sebagai golongan dengan kasta paling rendah. Karena kuliner ini disajikan pada saat pertemuan para sopir gerobak maka masyarakat menamai makanan ini sebagai Bajingan.
Bagi Anda yang ingin mencoba sensasi rasa dari bajingan ini, kalian bisa membuatnya sendiri di rumah, karena cara pembuatan kuliner ini lumayan mudah dan cepat, bahan-bahan yang digunakan juga cukup sederhana. Bahan-bahan yang biasa digunakan yaitu ubi, santan, gula merah, garam, dan daun suji/pandan. Namun, Anda harus menggunakan ubi pilihan atau ubi sawah, karena ubi itu harus benar-benar bertekstur empuk dan lembut.
Proses memasak kuliner bajingan ini cukup gampang, hal pertama yang bisa kita lakukan adalah membersihkan ubi dan memotong-motongnya sesuai selera, setelah itu secara bersamaan masukkan santan, gula merah, dan daun pandan dengan ukuran api sedang, tunggu hingga tekstur dari ubi sudah benar-benar empuk. Jika sudah empuk, kuliner ini sudah bisa dinikmati.
Jika Anda ingin membeli langsung, harga dari kuliner ini sendiri biasanya itu berkisar antara Rp.10.000-15.000 saja. Biasanya makanan ini dijual di pasar-pasar tradisional. Namun, bagi yang di daerahnya tidak ada yang menjual kuliner ini, kalian bisa memasak dan mengolahnya sendiri di rumah sesuai dengan selera masing-masing.
(Redaktur Tulisan: Muhammad Farhan)