Hits: 15
Ghina Raudhatul Jannah
Pijar, Medan. Di tengah beragam kuliner Nusantara yang menggoda, Nasi Liwet tetap menjadi sajian yang tidak pernah kehilangan tempat di hati para pencinta makanan tradisional. Kelezatan nasi yang dimasak dengan santan dan rempah, ditambah aneka lauk khas, menjadikannya lebih dari sekadar makanan. Nasi Liwet adalah simbol kehangatan, kebersamaan, dan akar budaya yang dalam.
Nasi Liwet sendiri berasal dari Solo, Jawa Tengah. Nasi Liwet terkenal karena cara memasaknya yang khas. Nasi dimasak menggunakan santan, daun salam, serai, dan daun pandan, sehingga menghasilkan tekstur pulen dengan rasa gurih yang meresap. Biasanya, Nasi Liwet disajikan bersama lauk seperti ayam suwir, telur pindang, tempe, tahu, sambal, dan sayur labu siam.
Sajian ini sering dinikmati dalam suasana kebersamaan, di mana orang-orang duduk melingkar dan makan bersama di atas hamparan daun pisang, tradisi ini dikenal dengan sebutan “Liwetan”. Namun, kreativitas kuliner terus berkembang. Dari tradisi yang telah lama mengakar, lahirlah varian baru yang menggoda, yaitu Nasi Liwet Bakar. Sajian ini mempertahankan cita rasa klasik Nasi Liwet, tetapi diberi sentuhan inovasi yang membuatnya lebih menarik dan menggugah selera.

(Sumber Foto: liputan6.com)
Nasi Liwet Bakar dibuat dengan membungkus nasi liwet dan lauk dalam daun pisang, lalu dibakar di atas bara api. Proses pembakaran ini memberikan aroma smoky yang khas, memperkuat cita rasa gurih dari nasi dan lauk di dalamnya. Daun pisang yang terbakar ringan menghasilkan aroma harum yang menyatu sempurna dengan rempah dan santan. Sajian ini bukan hanya menggoda lidah, tetapi juga menghadirkan sensasi makan yang tak terlupakan.
Tekstur Nasi Liwet Bakar cenderung sedikit lebih padat dibanding Nasi Liwet biasa karena telah melewati proses pembakaran, tetapi tetap lembut dan pulen. Sensasi memakan nasi hangat yang dibuka dari daun pisang panas memberi kelezatan tersendiri. Asap yang mengepul dan aroma yang keluar saat daun pisang dibuka menambah keistimewaan dan memperkaya pengalaman menyantapnya.
Kelebihan dari Nasi Liwet Bakar adalah fleksibilitasnya dalam isi. Berbagai pilihan lauk bisa digunakan, mulai dari ayam goreng, empal sapi, ikan teri, bebek, hingga jamur, tahu, dan, tempe untuk yang vegetarian. Tak jarang pula variasi baru ditambahkan, seperti sambal matah, petai, hingga keju parut, memberikan kombinasi rasa tradisional dan modern yang unik.
Inovasi Nasi Liwet Bakar juga tidak bisa dilepaskan dari peran media sosial. Foto-foto estetik Nasi Liwet yang dibakar dalam balutan daun pisang dengan asap mengepul, sering kali menghiasi lini masa Instagram, TikTok, hingga YouTube. Tak sedikit food vlogger dan influencer kuliner yang tertarik untuk mengulas sajian ini karena keunikan visual dan kompleksitas rasanya.
Nasi Liwet Bakar juga cocok dijadikan sajian dalam berbagai acara seperti arisan, kumpul keluarga, hingga pesta. Kehadirannya membawa nuansa nostalgia, sekaligus inovasi yang membangkitkan selera. Di balik kelezatannya, hidangan Nasi Liwet Bakar mengajarkan kita bahwa warisan budaya bisa terus hidup, beradaptasi, dan berkembang tanpa kehilangan jati dirinya. Inovasi bukan berarti meninggalkan akar, tetapi memperkaya rasa dengan tetap menghormati asal-usulnya.
Setiap bungkus Nasi Liwet Bakar yang tersaji adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi, serta bukti bahwa makanan tradisional bisa terus eksis, bahkan di tengah gempuran makanan cepat saji dan gaya hidup praktis. Menyantapnya bukan hanya soal mengisi perut, tetapi juga merasakan nilai-nilai kehangatan budaya yang disajikan dalam bentuk dan suasana yang baru.
(Redaktur Tulisan: Kelly Kidman Salim)