Hits: 143
Rizha Ananda / Mhd Abdul Fattah
Pijar, Medan. Sebuah makanan tradisional dengan tekstur lembut dan manis di mulut adalah ciri khas dari kue yang satu ini. Putu bambu namanya, kue tradisional dari Indonesia yang mampu membawa kenangan masa kecil bagi para penikmatnya. Dahulu kue putu lebih mudah ditemukan dan dinikmati. Berbeda dengan sekarang, di mana sudah banyak kue dengan estetika modern hingga makanan cepat saji yang lebih diminati seiring dengan perkembangan zaman.
Putu bambu sendiri terbuat dari tepung beras yang berisikan gula merah dan diselimuti oleh parutan kelapa sebagai toppingnya. Dikenal sebagai putu bambu, karena kue ini di kukus dan diletakkan ke dalam tabung bambu. Biasanya, kue putu bambu dapat ditemukan di pinggir jalan pada malam hari dengan suara uap yang berasal dari suitan ciri khas kue ini.
Proses pembuatan Putu bambu ini juga terbilang sederhana dengan bahan yang sederhana pula. Yaitu mencampur tepung beras dengan air pandan, disaring hingga menjadi adonan yang halus. Lalu masukkan ke dalam cetakan bambu yang bawahnya sudah diberi potongan daun pandan yang berguna sebagai alas. Selanjutnya adalah dengan melubangi bagian tengah adonan dan mulai memasukkan sisiran gula jawa secukupnya. Hingga sampailah ke dalam proses pengukusan yang bisa memakan waktu 3-10 menit tergantung besar kecilnya api, ditaburi campuran kelapa dan gula sampai akhirnya putu bambu sudah bisa dinikmati.
Walau sekarang sudah banyak bermunculan makanan cepat saji yang menjadi target para anak muda, tetapi putu bambu juga masih memancarkan sinarnya sebagai makanan favorit yang diminati oleh orang banyak. Hal ini dibuktikan oleh Tuti Siagian yang berstatus sebagai Mahasiswi di Universitas Panca Budi, Medan. Tuti menjadi salah satu pembeli kue putu bambu mengaku bahwa ia menyukai kue tersebut karena rasanya yang manis dan sudah mengenal kue putu bambu sejak kecil. Hal itu pula sebagai alasan yang mengingatkannya pada kenangan masa lalu. “Rasanya enak, harganya juga terjangkau, dan yang pasti karena bahan-bahannya yang sehat mulai dari kelapa, gula, terus juga mengenyangkan,” tuturnya.
Putu bambu sangat nikmat dihidangkan di malam hari dengan keadaan yang masih hangat. Dengan isian gula merah yang lumer, menambah cita rasa yang khas Indonesia ketika masuk ke dalam mulut kita. Walau sederhana tapi kaya akan rasa, sangat cocok sebagai cemilan yang siap menemani malam yang dingin.
Di Medan sendiri, kita masih dapat menemukan makanan ini dijual di pinggir jalan. Di Jalan Gatot Subroto Sei Sikambing misalnya, terdapat penjual putu bambu yang setia menyajikan makanan khas Indonesia ini untuk masyarakat. Ismail, sejak tahun 1980, putu masih tetap setia menjual makanan tradisional ini hingga zaman sekarang.
Ismail menuturkan, sejak dahulu hingga sekarang kue putu bambu masih banyak diminati oleh masyarakat sekitar, hingga ada yang menjadi pelanggan tetap. Putu bambu sendiri dibandrol dengan harga Rp1.500,00 untuk satuannya. “Sampai sekarang saya masih menjual dengan harga murah agar pembeli tidak kecewa, dan dapat menikmatinya sebagai jajanan idaman,” tutup Ismail.
Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang