Hits: 16

D’Wind Publisher

Pijar, Medan. Berwajah oriental, berparas cantik, berdarah batak Karo, namun seorang penari melayu. Begitulah keunikan yang dapat digambarkan untuk Desi Triananda Ginting. Dia merupakan seorang mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatra Utara. Dara kelahiran Brastagi, 21 Januari 1994 adalah seorang penari Melayu yang telah memiliki jam terbang yang cukup membanggakan. Di usianya yang masih muda, Desi sering bepergian ke banyak tempat di Indonesia dan bahkan hingga luar negeri untuk menari, seperti adalah Medan, Padang, beberapa kota di pulau  Jawa, Manado, Sulawesi, Kalimantan dan bahkan sampai ke Selat Malaka, Malaysia dan Singapore. Desi mengaku bahwa ketertarikannya akan seni tari telah ada sejak dirinya masih kecil.

Di tengah gencarnya gaya hidup kebaratan yang terkesan ‘gaul’ untuk anak lain seusianya, Desi justru tidak malu untuk tetap mempertahankan kesenangannya dalam menari tradisional.  “Ya karena memang udah hobi juga, lagian dari belajar tarian tradisional ini, Desi malah udah pergi kemana-mana. Jadi gak ada alasan buat malu, malah harus makin semangat jalani hobby itu,” jelasnya.

Desi Triananda Ginting,mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP USU ini telah mampu melenggangkan dirinya ke Negara tetangga melalui Tari Melayu

Dengan keseriusannya menjalani hobi itu, Desi telah berhasil menyabet beberapa gelar bergengsi di bidang seni tari tradisional, seperti Juara I Tari Zapin Kreasi Nasional tahun 2010, Juara I tari melayu se-Indonesia 2011, Juara III Tari Zapin Kreasi Nasional tahun 2013. Selain tari melayu, Desi juga piawai dalam membawa tarian daerah lain, seperti  Tor-Tor asal Batak Toba, tarian Simalungun, Karo, Pak-pak dan Jawa. Namun, saat ditanya mengapa lebih memilih menggeluti tarian Melayu, ia mengatakan bahwa tarian Melayu lebih rumit dibanding tarian tradisional lainnya. “Merasa tertantang aja karena tarian Melayu gerakannya lebih sulit dibanding tarian Tor-tor, Jawa, Simalungun. Jadi, Desi merasa harus bisa nguasain tarian ini.”

Untuk cita-citanya ke depan, Desi ingin tarian tradisional tetap dipertahankan agar tidak punah ditelan zaman. “Kedepannya Desi mau buat sanggar tari terus ngajarin anak-anak menari Melayu sekalian juga buat anak muda zaman sekarang jangan sungkan nekuni hobinya karena dari hobi bisa jadi penghasilan juga,” tutupnya.

Leave a comment