Hits: 71

Vademekum Wartawan

Judul               : Vademekum Wartawan

Pengarang       : Parakitri T Simbolon

Penerbit           : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Tahun Terbit    : 2005

 Sebagian orang berpikir bahwa pekerjaan menulis adalah hal yang sulit, terutama untuk profesi jurnalis. Ada banyak alasan yang membuat pekerjaan menjadi wartawan tampak sulit, yang paling klasik adalah soal kemampuan meracik informasi menjadi sebuah berita yang layak untuk disajikan.

Seperti namanya -Vademekum yang berarti buku kecil- buku ini berisi jurus-jurus kilat untuk menjadi seorang wartawan hebat. Pada dasarnya ada tiga tingkatan dalam menulis berita yaitu dasar, madya dan lanjutan. Sederhananya jurnalistik dasar yaitu berita yang disajikan biasa seperti straight news. Kemudian madya adalah lanjutan dari dasar dengan tingkat kerumitan lebih tinggi, contohnya news feature. Dan yang paling tinggi adalah lanjutan dimana berita-berita seperti ini memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi seperti news analysis.

Sebelum memulai reportase ada baiknya anda menjawab empat pertanyaan ini terlebih dahulu.

1. Apakah syarat utama menjadi seorang reporter?

2. Apa itu berita?

3. Bagaimana proses pencarian berita?

4. Bagaimana menulis berita?

Keempat pertanyaan ini menjadi dasar yang paling kuat jika anda sudah bisa menemukan jawabannya.  Karena di bab-bab selanjutnya keempat poin ini dibahas satu per satu.

Untuk menjadi seorang reporter yang paling dibutuhkan adalah Vitalitas yaitu mengerjakan yang biasa-biasa saja dengan cara luar biasa. Ada beberapa kisah wartawan dengan vitalitas tinggi yang disajikan dalam buku ini. Yang paling menarik perhatian saya adalah kisah Arthur, seorang wartawan Geographic Channel dari Amerika Serikat. Arthur mencatat semua hal yang ia dapatkan bahkan dalam wawancara ia selalu menanyakan detil-detil informasi yang didapatkan dari narasumbernya. Ia juga kerap menanyakan hal apapun yang menggelitik rasa ingin tahunya seperti bunyi tek-tek yang dibunyikan oleh tukang mie tek-tek pada malam hari. Hal-hal kecil seperti itu sangat penting baginya sehingga ia memiliki sangat banyak informasi meskipun nantinya tidak semuanya ia gunakan saat menulis.

Maka ada lima langkah yang bisa anda mulai. Pertama temukan peristiwa dan jalan cerita. Kedua, cek, ricek dan tripel cek kembali jalan cerita yang anda buat. Ketiga, memastikan sudut berita (angle). Keempat, menentukan lead atau intro. Dan yang terakhir tuliskan beritanya.

Dalam menulis berita juga dibutuhkan kreativitas penulisnya dalam merangkai berita. Karena berita bukanlah peristiwa yang dilaporkan sehingga anda tidak bisa menulis bulat-bulat laporannya begitu saja. Anda harus memperhatikan 5W+1H dalam berita yang anda tulis. Banyak ilustrasi yang menginspirasi dalam menulis berita ini contohnya adalah berita tentang anak-anak melaga semut. Tidak ada yang menarik dari aktivitas anak-anak melaga semut tapi akan menjadi sangat menarik jika dilakukan pada momen berbeda. Misalnya, jika anak-anak melaga semut pada Hari ABRI (when), jika melaga semut dilakukan oleh dua orang jenderal (who) atau jika melaga semut dimainkan di dalam museum gajah (where). Berita ini akan menjadi menarik saat ditulis dari unsur-unsur yang berbeda.

Ada lima nilai berita yang harus anda perhatikan saat menulis yaitu CHOPPT yang merupakan singkatan dari Consequences (dampak), Human Interest (ketertarikan manusia), Prominence (ketokohan), Proximity (Kedekatan), Timeliness (aktualitas). Dan yang terakhir harus anda perhatikan adalah cara menulis berita itu sendiri. Tiga langkah cepat untuk menulisnya adalah pertama, pastikan sudut berita yang akan ditulis kemudian kaitkan dengan liputan terarah yang sudah anda lakukan lalu tuliskah dengan penulisan yang baik. Dengan begitu anda sudah menguasai jurus-jurus kilat menjadi wartawan hebat.

Buku ini sangat enak untuk dibaca karena berisikan gambar-gambar yang mempermudah kita untuk menangkap makna dan penjelasan dari penulis. Selain itu banyak ilustrasi cerita menarik yang dihadirkan sebagai contoh. Sehingga saat anda membacanya akan terasa seperti sedang membaca komik karena materinya sangat mengalir seperti sedang bercerita. Sayangnya ada gambar-gambar yang sering berulang juga terlalu besar sehingga porsi materi lebih kecil dibanding porsi ilustrasi yang sedikit mengganggu mata.

Buku ini pada awalnya adalah kumpulan materi pelatihan bagi wartawan KOMPAS sehingga sangat memudahkan anda yang ingin belajar menjadi wartawan hebat.[PRA]

Leave a comment