Hits: 369
Regina Sitohang/Nadya Divariz
Pijar, Medan. Katanya cinta pertama seorang anak perempuan adalah Ayahnya. Pria pertama yang mengenalkan dan menunjukkan bagaimana rasanya dihargai sebagai seorang perempuan. Lalu bagaimana jika orang yang sama justru mencampakkan dan mengajarkannya patah hati? Inilah kisah yang ingin diceritakan oleh Kelly Brianne Clarkson, penyanyi jebolan ajang American Idol Season 1 dalam lagunya yang berjudul Piece by Piece.
Lagu yang dirilis pada 24 Februari 2015 dan berhasil menduduki posisi 32 di Billboard Adult Top 40 ini berkisah tentang seorang putri yang trauma karena ditinggal Ayahnya saat dia berumur 6 tahun tanpa tau alasan kenapa ditinggalkan.
And all I remember is your back
Walking towards the airport, leaving us all in your past
I traveled fifteen hundred miles to see you
Begged you want me, but you didn’t want to
Sang anak juga berkisah tentang hal macam apa yang dia harap didapatkan dari seorang Ayah juga keadaannya sekarang karena seseorang berhasil mengajarkannya bahwa tak semua Ayah semengecewakan miliknya. Bahwa dia telah berhasil menemukan seseorang yang tidak akan menorehkan luka yang sama pada putri kecilnya.
Piece by piece I fell from the tree
I will never leave her like you left me
And she will never have to wonder her worth
Because unlike you I’m going to put her first
And you know, he’ll never walk away
He’ll ever break her heart
He’ll takes care of things, he’ll love her
And piece by piece, he’ll restore my faith
That a man can be kind and a father could stay
Beberapa berpendapat bahwa Piece by Piece yang merupakan title track dari album berjudul sama lebih layak disebut sebagai sekuel dari lagu Kelly sebelumnya yang berjudul Because of You namun dengan akhir cerita bahagia. Lagu penuh emosi ini ditulisnya sepenuh hati karena berdasarkan kisah hidupnya sendiri. Meskipun begitu, wanita yang lebih dikenal dengan nama Kelly Clarkson ini tidak sepenuhnya menyimpan dendam pada sang Ayah dan tidak berdampak banyak dalam hidupnya seperti apa yang dia ucapkan saat diwawancara oleh countryliving.com,” Aku rasa kalau kamu tidak berusaha untuk tumbuh dewasa dengan itu, akan sulit merasa kehilangan apa yang tidak pernah kamu miliki,”
Dikatakannya juga dalam sepenggal wawancara dengan glamour.com bahwa kisah ini ditulis bukan karena dia mengingat tentang betapa sedih kisahnya dulu, tapi wujud syukurnya karena telah memiliki hidupnya yang bahagia seperti saat ini. “Ini adalah lagu yang positif, meskipun aku tau malah lebih terdengar seperti lagu yang menyedihkan. Aku tidak tau apa yang telah Ayahku lalui saat dia kecil, dan kenapa dia meninggalkan kami dan membuat keputusan seperti itu, tapi semuanya manusiawi. Aku jelas tidak mengerti hal ini, tapi aku sadar betapa dalamnya momen ini –memiliki seorang anak- dan aku berterimakasih padanya yang membuatku lebih menghargai momen ini,”
Wanita kelahiran 24 April 1982 di Forth Worth, Texas, Amerika Serikat ini berhasil membuktikan bahwa masa lalu yang tak secerah orang biasanya bukanlah halangan untuk tetap bersinar layaknya orang lain.
(Redaktur Tulisan: Intan Sari)