Hits: 11
“Ini kisah tentang lelaki bernama Eddie dan kisah ini berawal di akhir, ketika Eddie sekarat di bawah terik matahari. Memang kelihatannya aneh memulai kisah dari akhir. Tapi semua akhir adalah juga permulaan. Hanya saja kita tidak tahu pada saat itu.”
Pijar, Medan. Jam-jam terakhir kehidupan Eddie dan kehidupan setelahnya bersama lima orang yang dipilihkan Tuhan untuknya, diceritakan dalam buku berjudul The Five People You Meet In Heaven karya Mitch Albom. Karya hebat ini ditulis dengan gaya bahasa yang mengalir, membawa kita ke kehidupan tokoh utamanya–Eddie–yang bekerja di taman hiburan sepanjang hidupnya, dan tewas pada ulang tahunnya yang ke 83. Eddie Maintenance, itu panggilan akrabnya di taman hiburan tempat ia bekerja. Eddie menjadikan hidup sebagai beban, menyalahkan takdir atas hidup yang telah dijalaninya, dan terus dihantui oleh kenangan masa lalu ketika masih menjadi serdadu saat perang terjadi. Ketidakpuasannya kepada hidup, orang tua, orang lain, bahkan dirinya sendiri, menjadikannya hidup hanya sekadar hidup.
Eddie menemukan kepingan mozaik hidupnya yang hilang saat berbicara bersama lima orang yang telah menunggunya di surga. Mereka adalah orang-orang yang telah mempengaruhi jalan hidup Eddie dan sebaliknya secara sadar atau tidak.
“Bahwa tidak ada kejadian yang terjadi secara acak. Bahwa kita semua saling berhubungan. Bahwa kau tidak bisa memisahkan satu kehidupan dari kehidupan lain, sama seperti kau tidak bisa memisahkan embusan udara dari angin.”
Mitch Albom menceritakan kisah Eddie dengan sangat apik. Gaya bahasa dan tulisannya membawa kita ke dalam dunia Eddie dan ikut merasakan “getir”nya. Karyanya yang satu ini wajib dibaca oleh para Novel Eater–sebutan untuk para penggemar novel–, maupun orang-orang yang ingin merasakan bagaimana sensasi perasaan ketika diaduk-aduk oleh rangkaian kata dan tanda baca.
Mitch Albom yang merupakan kolumnis surat kabar ini juga menulis buku-buku hebat lainnya. Tuesdays With Morrie yang menjadi International Bestseller, The Time Keeper, Have A Little Faith, dan beberapa buku hebat lainnya. The Five People You Meet In Heaven adalah salah satu dari banyak buku hebatnya, dan tentu saja buku ini direkomendasikan untuk anda para penggemar buku.
Hidup itu seperti berjalan melewati gua gelap yang penuh dengan bebatuan. Buku adalah salah satu batu. Bawalah batu sebanyak banyaknya. Saat sampai di ujung gua, bersyukurlah karena mengambil banyak batu, menyesal-lah karena tidak mengambil lebih banyak, karena gua itu ternyata adalah gua yang penuh dengan batu berharga. Pada akhirnya kita akan mengerti bahwa hidup itu seperti berjalan melewati gua gelap yang penuh dengan berlian dan safir–buku adalah safir, membaca buku berarti mengambil safir yang kemudian menerangi jalan di depannya–, pada akhirnya. Kita selalu sadar saat akhir, seperti awal dan akhir, hidup dan mati. Tapi semua akhir adalah juga permulaan. Hanya saja kita tidak tahu pada saat itu. Bukankah begitu?
Masing-masing orang mempunyai bayangan sendiri tentang surga, begitu pula sebagian besar agama; semuanya patut di hormati. Versi yang digambarkan disini hanyalah dugaan, harapan, agar paman saya, dan orang-orang lain seperti dia––yang merasa keberadaannya di dunia tidaklah penting––akhirnya menyadari betapa mereka sangat berarti dan disayangi. Mitch Albom – The Five People You Meet In Heaven (MZ)