Hits: 23

Penampilan hantu-hantu begitu mengejutkan ribuan penonton yang hadir pada saHIVa Drama Musikal 2. Foto : M. Irfan Batubara.


Pijar, Medan.
Masih ingat dengan saHIVa Drama Musikal (SDM)? Mahakarya persembahan anak muda Medan yang dilaksanakan pada akhir tahun 2012 itu menuai banyak pujian karena begitu menghibur, seru, penuh kejutan dan tetap ‘berisi’.  Pagelaran akbar ini terbilang cukup unik, sebab pada hakikatnya saHIVa Drama Musikal merupakan seminar mengenai kesehatan reproduksi dan bahaya HIV/AIDS. Namun, Unit saHIVa mengemasnya dengan berbeda, yakni dengan memvisualisasikan seminar tersebut. Hasilnya? Mahakarya tak ternilai yang disiram dengan ribuan apresiasi positif.

Nah, pada Minggu (12/1) silam, Unit saHIVa kembali mempersembahkan kembali mahakarya anak Medan yang bertajuk saHIVa Drama Musikal 2 (SDM2). Acara ini bukan merupakan sequel dari SDM yang pertama, namun lebih mirip seperti reboot. Lebih dari 1.700 penonton memadati Auditorium USU sejak pukul 12.00 WIB. Mereka sudah tidak sabar untuk menyaksikan pertunjukkan akbar di awal tahun 2013 ini.

“Sebenarnya konsep acara saHIVa Drama Musikal 2 ini tidak jauh berbeda dengan yang pertama. Sekitar enam puluh persen tema acara dan isi cerita mengikuti saHIVa Drama Musikal 1.  Namun, kami mengkolaborasikan beberapa talenta yang baru dan berbeda seperti Fans JKT48. Kemudian untuk Modern Dance dan Flashmob kita buat konsep yang lebih fresh lagi,” ujar Ripayandi David AJP, Sutradara saHIVa Drama Musikal 1 & 2.

Seperti acara sebelumnya, penampilan setiap support team menjadi pembuka saHIVa Drama Musikal 2 kali ini. Hampir semua support team yang tampil di saHIVa Drama Musikal 1 hadir memeriahkan penonton seperti Modern Dance, Nunchaku, Parkour, Magic, Shuffle Dance, Marabahaya, Beatbox, Tari Saman dan Kakek Gaul. Ada juga beberapa support team baru yang memulai debutnya di acara kali ini. Sebut saja Fans JKT48, Cosplay dan Tarian India.

Cerita Drama Musikal juga tidak jauh berbeda, yakni menceritakan anak daerah bernama Ucok yang merantau ke kota demi meneruskan pendidikannya. Di kota ia mendapatkan berbagai pengalaman, mulai dari pertemanan, percintaan serta kerasnya kehidupan. Pengalaman Ucok tersebut cukup untuk menggambarkan bagaimana kehidupan dan gaya hidup anak muda saat ini. Kita dapat mengambil banyak hikmah dari kasus Ucok dan kawan-kawannya.

Lighting dan musik di panggung begitu sempurna dan turut menambah keseruan acara yang berlangsung selama empat jam ini. Masalah teknis seperti terganggunya suara mic pada saHIVa Drama Musikal 1 tidak terjadi lagi kali ini. Dialog antar pemeran begitu lancar dan menghibur. Meski sempat ada tirai yang jatuh, secara keseluruhan acara ini masuk dalam kategori memuaskan.

Pencahayaan panggung yang sempurna membuat penonton lebih tertarik dalam menyaksikan saHIVa Drama Musikal 2. Foto : Haritz Ardiansyah.

Pijar sempat mewawancarai salah satu pemain dalam saHIVa Drama Musikal kali ini. Namanya Wahyu Eko Saputra. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat stambuk 2011 ini mengaku saHIVa Drama Musikal 2 lebih mantap dibandingkan yang pertama. “Kerja sama lebih bagus, kesalahan di saHIVa Drama Musikal 1 bisa dirubah sehingga yg kedua jadi lebih baik. Secara keseluruhan saya puas dengan penampilan hari ini,” ucap Wahyu. Pria ramah ini juga berkata bahwa tidak terlalu banyak hambatan berarti menjelang penampilannya si saHIVa Drama Musikal 2 ini. “Hambatan hampir tidak ada karena hanya tinggal memperbaiki kesalahan di saHIVa Drama Musikal 1. Jika dibandingkan, lebih berat penampilan di bulan Desember kemarin. Sebelumnya kami harus melalui proses pelatihan selama 3 bulan. Selama proses pelatihan tersebut agak susah me-manage waktu karena setiap anggotanya berasal dari fakultas yang berbeda-beda,” ujar pemeran Ucok ini.

Para penonton juga mengaku terkesan dengan saHIVa Drama Musikal 2 kali ini. “Acaranya seru, asik dan penuh kejutan. Paling suka waktu adegan hantu-hantu itu sama flashmob. Kita juga jadi tahu bahwa pergaulan bebas itu ga baik dan bisa ngerusak masa depan. Cita-cita ga akan tercapai dengan pergaulan bebas itu,” ucap Neni, siswa MAN I Medan. Ewin, mahasiswa Universitas Negeri Medan jurusan Olahraga, juga mengeluarkan pendapat yang serupa. “Walaupun baru pertama kali menonton saHIVa Drama Musikal, kesannya asik dan menambah wawasan. Saya suka semuanya, semuanya keren-keren. Apalagi penampilan nunchaku,” ujarnya.

Panitia saHIVa Drama Musikal, M. Luthfiansyah, tidak mampu menyembunyikan rasa bahagianya ketika ditanya pendapatnya mengenai saHIVa Drama Musikal 2. “Alhandulillah saHIVa Drama Muskal 2 telah terlaksana dengan lancar.  Mungkin masalah kecil ada,  namun semuanya telah selesai,” ucapnya puas. Luthfiansyah juga mengatakan bahwa acara saHIVa Drama Musikal sebenarnya adalah inovasi dari seminar-seminar yang biasa dilakukan. “Biasanya dalam seminar biasa, mungkin 30 menit pertama berjalan dengan lancar. Namun selanjutnya, banyak yang ngantuk, bosan atau minta izin keluar. Acara unik seperti ini dibuat dengan kemasan yang menarik. Sebuah inovasi ini bertujuan agar orang tidak bosan, animo dari peserta juga tidak turun,” ujar Luthfi.

Ada sedikit bocoran yang diberikan Ripayandi David AJP, Sutradara saHIVa Drama Musikal, tentang kemungkinan adanya acara sejenis saHIVa Drama Musikal kedepannya. “Medan Talent School dan saHIVa sepertinya akan bekerjasama untuk membuat konsep acara yang berbeda yakni Medan Opera Kolosal Teater di akhir tahun 2013 ini. Kami ingin mengangkat cerita romansa paling terkenal di dunia, yaitu Romeo dan Juliet,” ujar pria yang kerap disapa Bang Ripa ini. Wah, patut ditunggu mahakarya para pemuda Medan selanjutnya. Semoga acara selanjutnya dapat mengikuti jejak kesuksesan saHIVa Drama Musikal 1 dan 2. Terus berkarya, terus berjaya ![hdn]

Leave a comment