Hits: 107
The Influitive Publisher
Menurut data dari World Population Review, Indonesia termasuk 10 negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan dan menjaga lingkungan, termasuk hal yang menyebabkan sampah dan kerusakan lingkungan semakin meningkat. Hal inilah yang membuat sosok Namira Purba, seorang aktivis lingkungan yang terlibat dalam mendirikan Yayasan Sayap Proyek Indonesia.
Namira Purba, seorang perempuan kelahiran 18 Februari 2000 ini merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Saat ini, ia berperan menjadi aktivis lingkungan yang sedang berfokus membangun desa daur ulang terbesar di dunia melalui Yayasan Sayap Proyek Indonesia.
Yayasan Sayap Proyek Indonesia sendiri merupakan sebuah organisasi non-pemerintah perpanjangtanganan dari Project Wings yang berada di Jerman. Organisasi yang terletak di Desa Timbang Jaya, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara ini bergerak dalam bidang menjaga dan melestarikan lingkungan. Saat ini Yayasan Sayap Proyek Indonesia juga sedang berfokus dalam membangun desa daur ulang terbesar di dunia.
Namira sendiri mendirikan Yayasan Sayap Proyek Indonesia dikarenakan di daerah tempat tinggalnya, yaitu sekitar daerah Bukit Lawang, Kabupaten Langkat yang merupakan destinasi wisata mancanegara, memiliki sumber daya alam dan lingkungan yang sangat bagus. Akan tetapi, kurangnya bantuan pemerintah dan masyarakat yang belum aware terhadap kebersihan dan waste management, menjadikan sampah masih banyak sekali bertebaran.
Oleh karena itulah, Namira bersama Yayasan Sayap Proyek Indonesia mensosialisasikan pentingnya tidak membuang sampah ke sungai, tidak membakar sampah, dan melakukan kegiatan-kegiatan daur ulang. Namira merasa sosialisasi mengenai sampah dan waste management penting dilakukan agar kesalahan-kesalahan dalam membuang sampah yang sudah lama dibiasakan dapat berhenti.
“Karena daerah Bukit Lawang merupakan destinasi wisata turis lokal maupun mancanegara, tapi kita lihat dengan sumber daya alam yang sangat bagus itu sampah masih banyak sekali bertebaran karna kurangnya peran pemerintah, NGO, dan masyarakat yang peduli mengenai kebersihan” ucap Namira.
Ia juga menjelaskan bahwa keberadaan Yayasan Sayap Proyek ini patut disyukuri. “Dengan adanya Yayasan Sayap Proyek ini diharapkan masyarakat bisa mensyukuri lah dengan apa yang sudah diciptakan Tuhan. Jadi, masyarakat lebih aware dan peduli dengan sampah masing-masing dulu” jelasnya.
Selain sedang berfokus dalam membangun desa daur ulang, kegiatan-kegiatan rutin yang telah Namira lakukan bersama Yayasan Sayap Proyek Indonesia seperti penanaman pohon yang sedang dalam proses untuk menanam satu juta pohon dan kegiatan aksi bersih atau pengutipan sampah di beberapa daerah.

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi (Namira Purba)
Namira dan Yayasan Sayap Proyek Indonesia juga mengampanyekan atau mensosialisasikan kepada masyarakat mulai dari sistem yang door to door seperti membagikan tong sampah dan pengutipan sampah dari rumah ke rumah. Lalu, ia juga mengumpulkan masyarakat untuk mensosialisasikan mengenai ecobrick, bank sampah, dan lainnya agar masyarakat bisa terliterasi dengan baik mengenai lingkungan.
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, tentunya perempuan yang juga merupakan Duta UMKM Kabupaten Langkat 2023 ini memiliki berbagai tantangan. Selain kurangnya apresiasi dari masyarakat, tantangan lainnya yaitu tidak semua masyarakat suka dan ingin ambil andil dalam menjaga dan membersihkan lingkungan. Beberapa masyarakat tidak mau ambil peran dikarenakan merasa bukan tanggung jawab mereka. Akan tetapi, tantangan tersebut menjadi motivasi Namira dan Yayasan Sayap Proyek Indonesia untuk mensosialisasikan kegiatannya dengan lebih baik lagi.
Namira berharap, dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya bersama Yayasan Sayap Proyek Indonesia ini dapat menjadi contoh. Sehingga, lebih banyak orang-orang yang mau terlibat melakukan aksi-aksi peduli lingkungan seperti contohnya aksi bersih dan penanaman pohon, khususnya bagi anak muda.
Namira juga berharap mengenai penyelamatan lingkungan, penanaman pohon dan pengutipan sampah, menjadi suatu tren yang keren. Jadi, masyarakat dan anak muda tidak merasa malu untuk mulai melakukan clean up di jalan, pantai atau tempat lainnya.
“Karena percuma kalau hanya bicara di sosial media, kita harus menunjukan aksi nyata dan menjadi role model bagi masyarakat dan anak muda lainnya. Jadi harapan saya kedepannya, dari apa yang sudah saya lakukan ini, makin banyak orang-orang yang ambil andil dan ikut serta dalam melestarikan lingkungan.” tutup Namira.