Hits: 36

Muhammad Fikri Haikal Saragih

“Apapun background kita, kita harus tetap peduli terhadap lingkungan” – Yuli Efriani

Pijar, Medan. Permasalahan terkait lingkungan sudah menjadi tanggung jawab bersama. Namun, masih banyak yang belum merasa isu lingkungan seperti sampah dan limbah sebagai permasalahan yang perlu dipedulikan. Di tengah-tengah anak muda yang sibuk dengan diri sendiri, Yuli hadir berupaya untuk mengatasi masalah lingkungan ini.

Yuli Efriani atau yang akrab disapa Yu merupakan seorang pegiat lingkungan yang aktif di berbagai kegiatan-kegiatan pembersihan sampah. Yuli menjadi seorang pegiat lingkungan karena didasari oleh keprihatinannya terhadap sampah pesisir yang ada di kampung halamannya, Sibolga. Berbekal tekad dan keyakinan yang kuat, Yuli mendirikan komunitas yang berfokus pada pengelolaan sampah laut dan pesisir. Komunitas yang ia dirikan ini bernama Seabolga.

Yuli Efriani: Founder Seabolga, Komunitas Peduli Lingkungan dalam Pengurangan Sampah Pesisir - www.mediapijar.com
Yuli bersama tim Seabolga melaksanakan aksi pembersihan sampah di wilayah pesisir Sibolga.
(Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi Mulkan Nasution)

Seabolga sendiri didirikan pada tahun 2019 dengan mengajak anak muda lokal hingga se-Sumatera Utara untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya pada pengolahan sampah dan limbah pesisir. Bersama Seabolga, Yuli melakukan kegiatan positif dalam hal pengelolaan sampah pesisir ke tiap-tiap pesisir di Sibolga. Tidak hanya itu, mereka juga turut memberikan edukasi kepada masyarakat dan anak sekolah terkait betapa pentingnya pemilahan sampah dengan baik dan benar.

Walaupun disibukkan dengan kegiatan lingkungan, Yuli juga berhasil mendapatkan penghargaan baik dari dalam dan luar negeri. Beberapa penghargaannya, yakni Young Southeast Asian Leaders Initiative Academic Fellowship by United States Department of State, 12 Top Ideas at Youth Innovation Challenge by The North American Association for Environment Education (NAAEE), dan Indonesia Women’s Earth Alliance Grassroot by Women’s Earth Alliance Indonesia and Global.

Seiring berkembangnya komunitas yang didirikannya ini, ternyata Yuli sempat mengalami tantangan. Perasaan ingin menyerah sempat menghampirinya ketika membangun Seabolga pada awalnya.

“Pernah berpikiran untuk ‘yaudahlah enggak usah dilanjutkan lagi’ karena merasa bahwa banyak teman-teman pergi dan datang silih berganti. Tetapi, saya akhirnya menemukan ketika sedang low, kita harus mencari teman yang punya preferensi yang sama, sehingga kita bisa saling menguatkan. Sekarang alhamdulillah selama dua tahun pencarian, akhirnya bisa menemukan,” ungkapnya.

Hingga kini, Yuli dan Seabolga berusaha melakukan perkembangan program ke sejumlah titik, khususnya pesisir di Sumatera Utara. Saat ini, Seabolga tengah melakukan perluasan kegiatan ke wilayah pesisir Kota Medan, yaitu Belawan. Lalu, Yuli juga aktif menjadi pembicara di berbagai seminar dan workshop yang bertema lingkungan, perubahan iklim, serta gerakan perempuan muda dan bekerja sama dengan komunitas-komunitas sosial lainnya.

Yuli juga memberikan pesan buat anak muda yang ingin memulai sesuatu dan ingin maju, menjadi orang yang berdampak bagi masyarakat memang sangat dianjurkan bagi kita sebagai anak muda.

“Kekuatan atau power yang dimiliki anak muda itu akan memberikan manfaat yang banyak jika digunakan untuk hal-hal yang baik, yang bermanfaat untuk orang banyak. Jadi, selagi masih muda, jangan takut buat mencoba, tidak masalah kalau salah tapi setidaknya kamu mencoba, sehingga kamu sudah tahu rules atau formula hidupmu seperti apa. Selagi masih muda, sangat dianjurkan menjadi lebih bermanfaat buat orang-orang dalam skala yang lebih luas,” pesan Yuli buat para anak muda di luar sana.

(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)

Leave a comment