Hits: 10
Pijar, Medan. “Kuliah lancar dan Bowling pun harus lancar. Dua-duanya harus seimbang dong.” Demikian tanggapan Aldila Indryati, mahasiswi Ilmu Komunikasi tahun 2012 yang merupakan atlet Bowling berprestasi Sumut, saat ditanya bagaimana dia menyelaraskan antara kuliah dengan bowling.
Bowling adalah salah satu olah raga kekuatan tangan yang belum terlalu akrab di kalangan masyarakat umum, khususnya masyarakat Medan. Namun hal itu tidak berlaku dalam diri Indi (demikian sapaan akrabnya), yang memang sudah dibesarkan oleh keluarga pencinta olahraga bowling. Bahkan, bowling bukan semata menjadi olahraga saja, tetapi telah menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidupnya.
Indi telah menekuni olahraga ini sejak umur 12 tahun, hingga sekarang telah menjadi seorang atlet bowling wanita dengan segudang prestasi di kancah nasional maupun internasional. Berawal dari ajakan sang ibu yang juga merupakan mantan atlet bowling Sumut, Indi menjadi semakin giat untuk menekuni hobi yang sangat langka bagi wanita ini. Hasil latihan dengan sang ibu pun tidak sia-sia. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 kemarin, di cabang Bowling putri, pada nomor double (ganda) Indi meraih medali perak, dan selanjutnya pada nomor master, ia mendapatkan medali perunggu. Hasil tersebut merupakan sebuah pencapaian yang maksimal, mengingat Indi adalah atlet termuda sedangkan saingan Indi berasal dari daerah favorit juara, seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Selain di Kejuaraan Nasional, Indi juga telah banyak mengikuti Kejuaraan Internasional. Seperti pada Asia Asian School bulan juli lalu, Tim Bowling putri Indi mendapatkan medali perunggu. Kemudian pada Kejuaraan Internasional U-18, Indi menjadi terbaik kedua, setelah bersaing dengan para atlet dari beberapa negara yang sangat perhatian dengan perkembangan Bowlingnya, seperti Singapura, Dubai dan Malaysia.
Menjadi seorang atlet bowling profesional bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan, namun membutuhkan semangat dan kerja keras tanpa lelah. “Memang awalnya susah apalagi untuk seorang wanita, namun saat kita bekerja keras hal tersebut akan terbayar dengan sendirinya. Bagi para pemula, ikutilah latihan bowling tersebut dan pelajarilah pelan-pelan, dan suatu saat kamu bakalan menikmatinya,” Ujar Indi kepada tim Media Pijar.
Prestasi dan pengalaman di Nasional dan Internasional bukan menjadi sebuah jaminan bagi Indi tidak memiliki hambatan dalam bermain Bowling. Menurut Indi, hambatan dalam bermain bowling misalnya masalah psikis, yaitu kesiapan mental dalam menghadapi tekanan ketika bermain di luar negeri dan sering terpecahnya konsentrasi. Atlet yang sering latihan di Perisai Plaza ini memberikan tips yang selalu dipakai ketika sedang menghadapi tekanan dalam kejuaraan besar, yaitu selalu meyakinkan diri untuk berusaha melakukan yang terbaik dan menganggap diri kita lebih baik dari mereka. “Percaya diri dan anggap kamu lebih baik dari mereka,” ungkap Indi dengan senyum ramah dan optimis.
Indi mempunyai target untuk tetap mengikuti kejuaraan baik Nasional maupun Internasional karena Indi sudah menjadi anggota Tim Atlet. Pada bulan September tahun depan, Indi akan mengikuti proses seleksi Nasional. Kita doakan semoga berhasil. [ydh & dlp]