Hits: 41

Salsabila Sagala / Stella Regina Christy

“If I sit and think about my brother for too long, it won’t be these clothes that I’ll burn, it’ll be the world.” – Shuri

Pijar, Medan. Black Panther: Wakanda Forever merupakan sekuel dari film pertama Black Panther (2018). Film ini mulai ditayangkan di bioskop Indonesia pada 9 November 2022 lalu dan disutradarai oleh Ryan Coogler dengan skenarionya yang ditulis bersama Joe Robert Cole. Selain itu, film ini juga dibintangi oleh Letitia Wright, Lupita Nyong’o, Danai Gurira, Winston Duke, Angela Bassett, Tenoch Huerta, dan Riri Williams.

Black Panther: Wakanda Forever menceritakan usaha bangsa Wakanda dalam menghadapi ancaman baru dari bangsa lain yang sama kuatnya setelah kepergian T‘Challa. Hal ini bermula ketika Namor, pemimpin Talokan, mengajak bangsa Wakanda untuk bekerja sama memerangi bangsa lain yang ingin merebut vibranium yang akan merugikan mereka.

Tidak setuju dengan tawaran Namor, Wakanda memutuskan untuk mengambil langkah lebih dulu yang mengakibatkan Putri Shuri diculik oleh rakyat Talokan. Dari sini, penonton diajak untuk mengenal seperti apa negeri di bawah air yang bernama Talokan. Visual yang cenderung gelap menggambarkan kebudayaan bawah laut Talokan menjadi cukup seram sekaligus memberikan kekaguman pada beberapa adegan yang berbeda.

Misi menyelamatkan Putri Shuri yang mengorbankan salah satu rakyat Talokan mau tidak mau menciptakan situasi perang di antara kedua bangsa tersebut. Black Panther: Wakanda Forever menampilkan bagaimana sulitnya Wakanda berperang tanpa kehadiran T’Challa sehingga harus merelakan tokoh penting dari film ini dengan menghadapi kematian.

Karakter Putri Shuri dengan segala beban serta dilema yang ia rasakan mampu menampilkan perubahan karakter yang pas dan tepat. Rasa sakit atas kepergian orang-orang yang ia cintai membuatnya berusaha sekuat mungkin untuk melindungi bangsanya. Hingga akhirnya, lahirlah sang Black Panther baru.

Klimaks Black Panther: Wakanda Forever menampilkan pembalasan atas kekalahan dari perang sebelumnya. Di mana Wakanda mulai kembali bangkit dengan hadirnya sosok Black Panther baru. Shuri dihadapkan langsung dengan Namor sang raja dari Talokan.

Film berdurasi 2 jam 41 menit ini menjadi film terpanjang kedua dalam sejarah MCU, di bawah Avengers: Endgame yang memiliki durasi 3 jam 1 menit. Black Panther: Wakanda Forever memiliki alur cerita yang cukup kompleks. Hal ini disebabkan konfliknya tidak hanya berfokus tentang Wakanda dan Talokan saja, tetapi juga bercerita tentang nasib penerus Black Panther dan tahkta kerajaan Wakanda.

Melalui film ini, penonton diajak menyelam cukup dalam mengenai permasalahan yang terjadi di antara Wakanda dan Talokan. Film ini tidak serta merta membuat penonton sepenuhnya memihak Wakanda. Beberapa adegan yang ditampilkan memberikan kita ruang untuk ikut peduli dengan bangsa Talokan.

Meski diselimuti atmosfer yang muram, Black Panther: Wakanda Forever masih memiliki banyak bagian seru, lucu, dan menghibur seperti khasnya film MCU. Relasi antara karakter yang dibangun yang cukup erat menjadi nilai tambah dari film Black Panther: Wakanda Forever ini. Pengenalan karakter baru seperti Namor, Riri, Attuma, dan Namora juga berada dalam porsi yang pas sehingga karakter utamanya masih bisa tampil dengan epik.

Black Panther: Wakanda Forever diproduksi dan dirilis dalam suasana duka setelah berpulangnya sosok Chadwick Boseman, pemeran T’Challa. Ryan Coogler mampu membuat para penonton puas dengan film garapannya. Di mana film ini sebagai penutup dari phase 4 MCU sekaligus tribute yang sempurna bagi Chadwick Boseman. Tidak ada yang bisa menggantikan Chadwick sehingga film ini didedikasikan kepadanya dan juga karakternya.

(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)

Leave a comment