Hits: 177
Umniyatiy Nurul Atqiya
Pijar, Medan. Lagu “Sekuat Sesakit” oleh Brigitta Sriulina Beru Meliala atau akrab dengan nama panggung Idgitaf ini telah rilis pada 20 Januari 2022. Bersamaan dengan perilisan albumnya berjudul Semoga Sembuh dengan lima track list, “Sekuat Sesakit” menjadi salah satu lagu yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Album Semoga Sembuh ditulis sendiri oleh Gita dan berhasil meraih dua nominasi dalam Anugerah Musik Indonesia 2022 dalam kategori Album Terbaik-Terbaik dan Album Pop Terbaik.
Adapun empat lagu lainnya yang mengisi album ini dan tak kalah ramai di platform pemutar musik Spotify, antara lain “Takut”, “Berlagak Bahagia”, “Kasur Tidur”, dan “Semoga Sembuh”.
Dilansir dari Kompas.com, keresahan yang ia rasakan tersebut sejalan dengan makna dari artwork album ini yang terdiri atas tiga elemen: tangga, kupu-kupu dan bunga.
Tangga menjadi simbol pijakan hidup yang tertuang jelas dalam penggalan-penggalan lirik di mini album ini. Penggambaran tangga dalam artwork ini juga sengaja dibuat tidak sempurna sebab langkah seseorang tidak pernah semulus harapannya.
“Kupu-kupu dan bunga menggambarkan harapan yang long lasting. Ada unsur kedamaian juga di sana,” ujar Gita dalam konferensi pers yang berlangsung secara virtual pada (20/1/2022).
Idgitaf dalam lagu “Sekuat Sesakit” bercerita tentang seseorang yang sedang dihadapkan oleh dinamika kehidupan yang penuh kesedihan. Namun di sisi lain, dia juga tidak ingin memperlihatkan kondisinya yang sedang tidak baik-baik saja pada orang lain.
Mungkin ini memang ahliku
Suka menipu
Beribu cara sembunyikan sendu
Meskipun dihantui oleh kesedihan dan kesenduan, namun si “Aku” yang menjadi tokoh dalam lagu ini teguh berusaha untuk menahan diri agar tidak memperlihatkan betapa rapuhnya dirinya kepada orang lain.
Seperti tupai yang melompat
Pasti akan jatuh
Tembok pertahananku rubuh
Melalui lirik-liriknya yang penuh makna dan mudah dicerna, penyanyi muda dengan total 4.523.995 pendengar di platform Spotify ini mengingatkan kembali kepada kita bahwa hidup memang tidak pernah mudah. Maka, kita sendirilah yang harus kuat. Tetapi, orang yang selama ini terlihat kuat pun pasti pernah merasa rapuh, sehingga tidak apa-apa jika kita menunjukkan kerapuhan itu sesekali.
Lagu ini memberikan gambaran bahwa di balik senyuman yang terlihat di wajahnya, sebenarnya ada luka yang begitu dalam. Mungkin ada kesempatan untuk mencurahkan isi hati kepada orang lain, tetapi ketidakmampuan untuk melakukannya memperkuat kesendirian yang dirasakan.
Mengapa senyummu terus merekah
Bukankah bebanmu begitu berat?
Bila ku di posisimu, ku tak akan bisa
Ku tersenyum dan menjawab
Kau tak sekuat sesakit aku
Melalui melodi dan lirik yang menyentuh, Gita berhasil menghadirkan emosi yang mendalam bagi pendengarnya. Setiap bait dan nada terasa mengalir dengan aliran kesedihan yang merasuk ke dalam jiwa. Lagu “Sekuat Sesakit” menjadi semacam pelukan bagi mereka yang sedang berjuang melawan kesedihan yang terus menghantui.
Meskipun mungkin tidak selalu mudah untuk mengungkapkan perasaan, tetapi lagu ini memberikan penghiburan bahwa kita agar tidak sendirian dalam perjuangan kita.
Bahwa meskipun terasa sangat berat, kita tetap memiliki kekuatan untuk bertahan dan melangkah maju. Lalu pada akhirnya, setiap kesedihan akan berlalu, digantikan oleh kebahagiaan yang baru.
(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)