Hits: 58

Raymond Putra Pratama Silalahi

Pijar, Medan. Dewasa ini, healing menjadi kata favorit yang diucapkan oleh anak muda sampai orang dewasa. Kata tersebut sering dipakai ketika seseorang ingin berlibur atau sekedar beristirahat dari hiruk-pikuk kesibukan. Tetapi, jika dilihat dari banyaknya orang yang memakai kata ini, apakah pemakaian kata healing ini sudah tepat?

Healing sendiri berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia, berarti penyembuhan. Kata ini menjadi populer di kalangan pengguna media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, hingga TikTok.

Awalnya kata ini muncul ke media sosial dengan membawa topik “Kesehatan Mental” atau yang lebih di kenal dengan “Self Healing” dan “Mental Health Issues”. Banyaknya orang di media sosial yang membahas dan membagikan cuitan orang lain tentang kesehatan mental membuat kata ini naik ke permukaan dan menjadi salah satu kata favorit yang ditulis di media sosial. Kata ini pun terbawa sampai ke kehidupan nyata dan menjadi kata yang sering diucapkan saat berbicara dengan orang lain.

Seringnya kata ini muncul membuat banyak orang memiliki perbendaharaan kata baru dalam bahasa Inggris, hal ini sangat baik untuk kalangan anak muda yang sedang berkembang. Tetapi, banyak orang yang memakai kata ini hanya agar dapat terlihat keren atau hanya mengikuti tren yang ada. Hal ini membuat pergeseran makna dari kata “healing” itu sendiri.

Healing memiliki arti penting dalam pembahasaan kesehatan mental, yaitu penyembuhan luka batin yang tercipta dari pengalaman masa lalu yang tidak baik sehingga menciptakan trauma atau masalah mental yang berkepanjangan.

Healing dapat dilakukan oleh diri sendiri dengan mengikuti prosedur yang diberikan oleh profesional dalam bidang psikologi. Teknik yang biasa disarankan oleh profesional adalah dengan melakukan cara relaksasi, kontemplasi, dan berusaha untuk menciptakan pikiran dan emosi yang positif. Teknik-teknik tersebut berupa yoga, meditasi, dan mengatur pernapasan. Hal tersebut sangat disarankan karena dapat memicu munculnya hormon endrofin yang dapat membuat seseorang bahagia.

Mungkin teknik-teknik yang disarankan sangat terlihat mudah. Sayangnya, masih banyak orang yang gagal dalam melakukan teknik tersebut sehingga lebih disarankan untuk memakai bantuan profesional agar proses penyembuhan dapat berjalan lancar dan lebih efisien.

Sekarang, healing dapat diartikan dengan kata jalan-jalan atau kegiatan yang menyenangkan hati saja tanpa terfokus dalam kesehatan mental itu sendiri. Orang-orang yang mengikuti tren ini di media sosial menggunakan kata healing hanya untuk mencari panggung yang dapat menarik orang lain untuk memberikan tanggapan pada konten yang dia unggah. Kondisi ini mendatangkan anggapan bahwa orang-orang hanya haus dengan ketenaran sesaat tanpa memperdulikan arti healing yang sebenarnya.

Biasanya, kata healing dapat dengan mudah ditemukan dalam postingan atau konten tentang jalan-jalan maupun kuliner. Bahkan, banyak anak muda yang memakai kata ini saat mereka sedang duduk dengan teman-teman di kafe. Hal ini menjadi bukti bahwa kata healing hanya dipakai untuk menunjukkan bahwa mereka sedang mengikuti suatu tren yang ada.

Jadi, apakah kamu salah satu dari mereka yang hanya mengikuti tren ini?

(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)

Leave a comment