Hits: 84

Zikri Auliana

Pijar, Medan. Dalam situasi pandemi ini, semua orang terpaksa untuk mengisolasi dan berdiam diri di rumah. Tanpa sadar, hal tersebut dapat membuat rasa depresi pada diri seseorang meningkat. Maka, untuk menjaga kesehatan mental, banyak orang yang mencoba cara-cara kreatif sebagai pengisi kekosongan. Banyak hal yang dapat dilakukan, seperti memasak, olahraga, membaca buku, menonton film, hingga membuat karya seni. Ternyata seni memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek psikologi individu.

Mengenai hal tersebut, KREEN yang merupakan sebuah event management platform online dan online mengadakan webinar pada Selasa, (16/3) yang dimulai pukul 13:30-15:30 WIB. Dimoderatori oleh seorang wanita bernama Miera, webinar ini mengangkat tema “How Arts Can Improve Your Mental Health” dan menghadirkan 3 orang narasumber, yaitu Teresa Nikita Sekar Dewi Prakosa, Galuh Kikiany S. M.Psi, dan Aquino Hayunta.

Ucapan selamat datang oleh “KREEN” kepada para peserta. (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)

Galuh Kikiany sebagai narasumber pertama menjelaskan bahwa Art therapy adalah aktivitas seni untuk meningkatkan kesehatan mental. Selain itu, dapat membantu seseorang mengekspresikan apa yang ada di alam bawah sadar dan apa yang terpendam di dalam diri seseorang. Art therapy ini juga memiliki beberapa manfaat, seperti self-discovery, self-esteem, emotional dan stress relieve, serta reducing anxiety dan depression. Dengan melakukan art therapy hormon-hormon kebahagiaan dan ketenangan akan terpicu di dalam tubuh.

Seni juga membantu kita mengenal diri sendiri dan memperbaiki relasi sosial kita dengan orang lain. Tidak ada kriteria tertentu dalam melakukan therapy. Kita bisa memahat, menulis jurnal, melukis, maupun mewarnai. Sebab, Art therapy dilakukan bukan dalam rangka menghasilkan karya yang berkualitas, namun fokus untuk menikmati proses menggambar dan mengekspresikan perasaan.

Art therapy tidak bisa menjadi salah satu therapy utama yang dilakukan, oleh karena itu dibutuhkan therapy lainnya sebagai therapy pendukung. Jadi, Art therapy hanya sebagai media untuk mengekspresikan emosi-emosi yang dirasakan dan sebagai jembatan mengeluarkan pikiran serta emosi yang selama ini terpendam. “Kita perlu memahami bahwa basic dari seni adalah ekspresi dan basic dari kesehatan mental adalah ekspresi. Maka terdapat persamaan diantara keduanya,” ujar Aquino Hayunta.

Namun, bagaimana sih seni dan kesehatan mental itu? Ada dua jenis fungsi seni dalam kesehatan mental. Pertama fungsi terapetik, yaitu bagaimana seni bisa menjadi katarkis untuk mengalirkan energi emosi yang tadinya terhambat. Pada fungsi ini kita diharapkan dapat lebih spontan mengeluarkan ekspresi kita tanpa terlalu memikirkannya.

Kedua secara klinis, misalnya seseorang yang melamar di suatu perusahaan biasanya disuruh untuk menggambar orang, rumah, dan pohon. Nah, dalam hal ini seorang psikolog bisa mengartikan makna yang terkandung dalam gambar tersebut. Itulah yang disebut dengan klinis. Oleh karena itu, pilihlah ekspresi seni yang cocok dan hindari menggunakan rasa emosi yang terpendam pada diri. Karena hal tersebut, akan menimbulkan suatu penyakit yang dapat merugikan diri kita.

(Editor: Erizki Maulida Lubis)

Leave a comment