Hits: 58

Reza Andika Putra

 

Belakangan ini, banyak masyarakat Indonesia yang menggemari olahraga baru, yaitu Airsoft. Tidak sedikit yang ingin mencoba sensasi perang sesungguhnya dengan menggunakan peralatan yang aman. Ditambah lagi dengan adanya media seperti Video Game yang banyak menyediakan game dengan tema perperangan, membuat hobi ini banyak digemari masyarakat.

Olahraga Airsoft merupakan sebuah permainan yang mensimulasikan kegiatan militer menggunakan replika senjata api yang disebut Airsoft Gun. Olahraga Airsoft pada awalnya dimulai di Jepang pada tahun 1970-an, dan sekarang permainan ini sudah populer di kalangan dunia hingga ke Indonesia. Airsoft Gun diciptakan untuk memenuhi keinginan pecinta senjata untuk mengalami pengalaman menembakkan senjata yang aman dan mengimplementasikan strategi pertempuran yang dipakai militer dalam permainan perang-perangan atau Skirmish.

Airsoft Gun sendiri merupakan replika senjata api dengan skala 1:1 dengan senjata asli, namun sistem kerjanya tidak sama dengan senjata api. Airsoft Gun dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan tenaga penggeraknya, ada Spring yang menggunakan pegas sebagai penggerak, AEG (Airsoft Electic Gun) yang menggunakan baterai sebagai penggerak senjata dan yang terakhir adalah GBBR (Gas Blow Back Rifle) yang menggunakan gas sebagai tenaga penggerak.Airsoft gun menggunakan peluru BB (Ball Bearing ) berbentuk mimis kecil yang aman untuk digunakan sesama Airsofter.

Pertandingan Airsoft Gun disebut dengan nama Wargame. Dalam Wargame, para Airsofter bebas dalam menentukan skenario yang ingin di mainkan, baik skenario tentara ataupun pasukan khusus polisi anti teror. Skenario yang sering digunakan oleh kebanyakan komunitas Airsofter seperti CQB (Close Quarter Battle), Hostage Situation, Capture The Flag, Team Deathmatch dan King Of The Hill.

Salah satu Airsofter MASKS ( Medan Airsoft Spring Kamikaze Squad) yang sedang bermain dalam Skirmish di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU, Medan. Skirmish merupakan Wargame sederhana dengan beberapa skenario yang dimainkan oleh 10-20 orang.
Salah satu Airsofter MASKS ( Medan Airsoft Spring Kamikaze Squad) yang sedang bermain dalam Skirmish di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU, Medan. Skirmish merupakan Wargame sederhana dengan beberapa skenario yang dimainkan oleh 10-20 orang.

 

CQB merupakan skenario pertempuran jarak dekat yang dipakai dalam Standart Wargame atau pertempuran sederhana. Biasanya komunitas Airsofter menggunakan arena Indoor untuk melancarkan skenario ini. CQB terkenal dengan mode Team Deathmatchnya dimana kedua tim bertarung untuk menghabisi anggota tim oposisi. Hostage Situation adalah skenario dimana satu tim menahan sandera dan tim oposisi berusaha untuk menyelamatkannya. Capture The Flag merupakan skenario dimana kedua tim berebut bendera yang sudah diletakkan di sepanjang arena pertempuran, yang mengumpulkan bendera paling banyak adalah tim pemenang. King Of The Hilladalah saat kedua tim berebut untuk mempertahankan satu bukit hingga batas waktu yang ditentukan selesai, misalnya 15 menit atau 10 menit bertahan di bukit tanpa kehilangan kendali terhadap bukit tersebut.

Selain Standart Wargame, ada satu lagi bentuk Wargame yaitu Milsim (Millitary Simulation) atau Simulasi Militer. Milsim merupakan gabungan permainan Airsoft gun dengan berbagai elemen aksi, dimana beberapa misinya harus diselesaikan oleh setiap kelompok pemain yang dibagi atas satu tim induk. Milsim biasanya diikuti oleh 500 hingga 2000 peserta. Maka dari itu, Arena dan sensasi pertempurannya berbeda dengan Standart Wargame.

Milsim mengharuskan setiap kelompok pemain bekerja sama satu sama lain dan menggunakan strategi yang biasa digunakan militer. Panitia Milsim biasanya menyewa Arena dengan luas yang sangat besar. Misalnya seperti komplek pabrik, dua wilayah perdesaan, area hutan bahkan pulau pribadi. Skenarionya terbagi seperti Desert Warfare, Jungle Warfare ataupun Urban Warfare tergantung dengan area yang disediakan panitia. Tetapi secara keseluruhan, tipe Milsimnya adalah penguasaan wilayah.

Dibandingkan dengan Standart Wargame, yang biasa dimainkan dibawah satu jam selama beberapa kali sehari, Milsim dilaksanakan dengan menekankan pada latihan dan praktik kemampuan layaknya militer sungguhan, seperti navigasi, patroli ataupun pengintaian dan observasi titik kuat musuh. Milsim berlangsung dengan tempo yang sangat lambat, karena luas areanya yang besar, biasanya menghabiskan waktu berjam-jam bahkan hingga 3 hari berturut-turut. Dalam jangka waktu segitu, peserta mampu bergerak di pagi hari ataupun malam sesuai strategi yang ditetapkan. Milsim sendiri muncul karena keinginan para Airsofter dan ketertarikan mereka terhadap dunia kemiliteran. Milsim dibuat semirip mungkin dengan agresi ataupun operasi yang dilakukan militer sungguhan.

Setiap Komunitas Airsofter yang baik dan bertanggung jawab dari berbagai negara selalu memiliki kode etik tersendiri. Airsoft merupakan hobi yang sangat unik dibanding dengan hobi yang lain, karena penggunaan replika senjata sebagai alat permainan. Kesan yang diperlihatkan dari alat permainan ini jika tidak bijak dapat merugikan orang lain dan pelaku hobi ini sendiri.

 

Leave a comment