Hits: 8
Kopi Publisher
Pijar, Medan. Kreatif, aktif dan inspiratif. Tiga kata tersebut memang sangat cocok jika disandingkan dengan Meilizza Rohimmah, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. Bagaimana tidak, di usianya yang baru genap 20 tahun, Memei, begitu ia biasa disapa, telah aktif di suatu komunitas seni bernama Rasikal Art. Tidak tanggung-tanggung, perempuan berhijab ini kini menjabat sebagai founder sekaligus General Manager dari komunitas tersebut. Dimana, talent-talent dari Rasikal Art sendiri kerap mengisi berbagai acara bergengsi di Medan, berkat tangan dinginnya.
Tak hanya di bidang seni, di bidang akademis sekalipun Memei juga termasuk salah seorang mahasiswa yang berprestasi. Bisa dibilang, dia layaknya seorang Scholarship Hunter atau Pemburu Beasiswa. Hingga kini, ia telah berhasil memperoleh beasiswa dari tiga program berbeda. “Ngga musti terlalu pintar, yang penting cukup pintar-pintar, aja,” guyonnya saat ditanya mengenai rahasianya dalam memperoleh berbagai program beasiswa. “Ini aja, aku baru ikut seleksi tahap kedua untuk beasiswa yang lain lagi,” sambungnya senang.
Hal menarik lainnya dari Memei adalah kegemarannya dalam berkompetisi dan ketertarikannya akan tantangan. Baginya, kompetisi adalah salah satu cara untuk melatih mental sekaligus menambah pengalaman untuk dijadikan bekal di kemudian hari. Sekaligus juga untuk mengasah kemampuan dan mengoreksi kekurangan.

Perempuan supel ini juga ternyata memiliki record bagus di dunia public speaking. Tak ayal ia kerap diminta untuk menjadi Master of Ceremony di berbagai acara besar yang digelar di kota Medan. Kegemaran dalam berbicara dan kepercayaan dirinya yang telah terlatih tentu menjadi salah satu faktor yang membuatnya sukses di bidang public speaking.
Sesuai dengan sifatnya yang humble, anak pertama dari empat bersaudara ini juga bergabung dengan berbagai organisasi. Diantaranya, SaHIVa dan Himpunan Mahasiswa Islam komisariat Fakultas Kesehatan Masyarakat. Menurutnya, bergabung dengan berbagai Organisasi akan memberikan tambahan teman sekaligus kesempatan.
“Padahal tadinya aku lumayan bandel, sih. Cuman mungkin karena udah makin dewasa, jadi pengen berubah ke arah yang lebih baik lagi,” ceritanya. “Pokoknya, hidup itu dibawa happy aja, kalau kita happy ngejalaninnya, nanti hasilnya pasti bikin happy juga.” Kini, perempuan alumni SMA Dharmawangsa ini tengah memilih untuk lebih fokus pada kuliahnya, yang telah memasuki tahun ketiga.