Hits: 7

Eileen Publisher

Bertubuh tinggi dan berkulit kuning langsat, ia adalah Ainal Syabri. Ainal adalah sapaan akrabnya, merupakan mahasiwa aktif Semester VI, Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (USU). Pria ini berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Walaupun sudah merantau ke Tanah Deli Medan, tidak lantas membuat dirinya tidak bisa berkarya lagi.

Ainal memiliki talenta dalam dunia seni musik daerah Minangkabau maupun musik modern. Alat musik daerah yang dikuasai Ainal ialah Talempong, Saluang, Bansi, Rebana, dan Randai. Pada musik modern, Ainal menguasai alat musik Saxophone, Gitar, dan Drum.

Melihat begitu banyak talenta yang dimiliki Ainal, sering sekali ia terpacu untuk mengikuti berbagai macam kompetisi untuk mengasah seberapa jauh tingkat kemampuannya. Melalui latihan yang rutin, kerja keras, usaha, dan niat membawa Ainal berkompetisi hingga tingkat internasional.

Prestasi-prestasi yang telah berhasil dicetak Ainal ini tentu telah mengharumkan nama Sumatera Barat dan Indonesia. Salah satu prestasi yang pernah diraih Ainal ditingkat nasional ialah menjadi Juara 1 lomba musik Tradisional di Solo pada 2014. Pada 2011 dan 2014, Ainal terpilih menjadi bagian dari Grub yang terpilih sebagai Launching Tour de Singkarak di Bali dan Jakarta.

Di tingkat internasional, Ainal terpilih menjadi Penampil Istimewa Kesenian Tradisi Minangkabau di Thailand pada 2010. Pada 2018, Ainal menjadi perwakilan Indonesia sebagai pelatih dan pemusik dalam ajang Indonesia, Malaysia, Thailand, Growth Triangle (IMT-GT) di Gelangang Mahasiswa USU yang merupakan program dari Kementrian Luar Negeri Indonesia.

Ainal yang menyadari akan pentingnya melestarikan budaya Minang terpanggil untuk berbagi ilmu seni musik daerahnya kepada teman-temannya sesama Suku Minang. Di Kota Medan, Ainal pun mengembangkan karya seninya dengan menjadi pelatih sukarelawan alat musik Minang pada Lembaga Kesenian USU dan Ikatan Mahasiswa Imam Bonjol. Tujuan utama Ainal tergabung dalam organisasi ini untuk mengajak teman-temannya semakin mencintai budaya Minang, agar tetap terjaga keindahannya dan tidak punah ditelan zaman.

Dalam dunia seni musik modern, Ainal menjadikan itu sebagai sumber mata pencahariannya. Diketahui belakangan ini, Ainal sering diundang pihak Gereja sekitar Kota Medan untuk mengiringi lagu-lagu pada saat ibadah. Di sana, ia sering  diminta untuk bermain Saxophone. Walaupun berbeda keyakinan dengan Ainal, yang mana ia adalah seorang Muslim, tidak lantas membuat Ainal lepas tangan begitu saja. Bagi Ainal, musik merupakan sarana yang dapat mempersatukan orang-orang yang saat ini sering sekali termakan dengan isu SARA yang sedang hangat-hangatnya terjadi di masyarakat Indonesia.

Nama Ainal Syabri yang sebelumnya tidak pernah terdengar di Kota Medan, pelan-pelan semakin diketahui  masyarakat karena prestasi dan pencapaian yang ia miliki. Walaupun bukan asli putra daerah, bagi Ainal berkarya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

“Poin terpenting dari sebuah kesuksesan ketika seseorang mau berusaha, belajar, dan berdoa.”, ujarnya.

 

(Redaktur Tulisan: Maya Andani)

 

Leave a comment