Hits: 11
Pijar, Medan. Sore itu cuaca begitu cerah, ratusan masyarakat sudah tampak menyemut di pelataran parkir stadion mini USU. Terlihat dari wajah wajah mereka menanti para pemain Tim Nasional Indonesia yang akan turun satu demi satu dari bus yang membawa rombongan staf pelatih dan official Timnas Indonesia untuk berlatih hari itu. Pada dasarnya kedatangan Tim nasional Indonesia di Medan dalam rangkaian pemusatan latihan atau Training Camp (TC) untuk persiapan menghadapi kompetisi Pra Piala Asia 2015, disambut baik oleh masyarakat pecinta sepak bola dimedan khususnya. Ini terlihat dari animo masyarakat yang hadir menyaksikan Tim nasional Garuda di setiap sesi latihan (pagi-sore) yang digelar di stadion mini USU tepatnya di Kompleks kampus Universitas Sumatera Utara.
Tim nasional sendiri mulai berlatih di Medan terhitung sejak tanggal tujuh Januari hingga lima Februari mendatang. Dipilihnya kota Medan sebagai lokasi TC, mengingat kota Medan dikenal sebagai daerah “penghasil” pemain pemain muda berbakat dan potensial sejak dulu hingga sekarang, dan sebagai motivasi kepada para pesepak bola muda Sumut khususnya untuk lebih giat berlatih agar suatu saat nanti dapat menjadi bagian dari Tim Nasional Indonesia.
Tidak sedikit pula masyarakat yang sungkan untuk meminta foto bareng,dan tanda tangan kepada para pemain idolanya, ataupun hanya sekedar bersalaman saja dengan para pemain. Mengingat biasanya hanya dapat menyaksikan Timnas Indonesia lewat layar kaca saja.
Menurut Fajri tujuannya menyaksikan sesi latihan Timnas Indonesia di stadion mini USU sebagai bentuk rasa penasarannya selama ini,” Pengen tahu saja seperti apa wajah wajah (para pemain) Timnas indonesia itu,” ungkapnya singkat. Harapan besarnya juga ia ungkapkan kepada skuad asuhan Nil Maizar ini, “Harapannya agar sepakbola indonesia lebih baik lagi kedepannya,” ujar mahasiswa jurusan etnomusikologi USU ini.
Kedatangan para punggawa Timnas Indonesia Pra Piala Asia di Medan ini, menjadi bukti bahwasanya dapat menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi masyarakat kota Medan khususnya. Dibalik segudang permasalahan sosial ekonomi yang dihadapi dan semakin terpuruknya prestasi Timnas Indonesia imbas dari carut marutnya permasalahan dualisme kepengurusan sepakbola Indonesia baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah yang hingga saat ini tidak juga dapat terselesaikan dan terus berlarut-larut. Sebab hanya akan menambah kebencian dan kejenuhan semata. [bb]
