Hits: 730

Theodora Stephanie Laowo

Pijar, Medan. Di era digital yang terus berkembang, sosial media telah menjadi panggung bagi individu-individu yang memiliki pengaruh besar dalam pola pikir dan gaya hidup banyak orang. Salah satu sosok yang muncul dalam ranah ini adalah Zhafira Aqyla Syadzya Syahidah, seorang pemengaruh (influencer) muda yang telah menarik perhatian banyak orang dengan konten-konten inspiratifnya.

Perjalanan Zhafira dalam mencapai kesuksesan tidaklah datang secara instan. Lahir dan dibesarkan dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Zhafira berhasil menyita perhatian publik karena meraih beasiswa penuh dari pemerintah Jepang untuk melanjutkan studi sarjananya di Osaka University. Keputusan ini tak hanya menggambarkan ketekunan Zhafira dalam mengejar impian akademisnya, tetapi juga komitmen yang luar biasa terhadap pendidikan.

Tidak puas dengan pencapaian di tingkat sarjana, Zhafira kemudian melangkah lebih jauh dengan mendaftar program magister di Harvard University. Ia mengambil program magister dalam bidang Learning Design, Innovation, and Technology di Harvard Graduate School of Education. Kesempatan ini tidak hanya menjadi bukti ambisinya yang tak terbatas, tetapi juga mengukuhkan perannya sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan.

Selama perjalanannya sebagai mahasiswa di Osaka University dan Harvard University, Zhafira tidak hanya fokus pada studi akademis, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan di luar akademis. Salah satunya adalah menjadi seorang kreator konten (content creator) di platform YouTube dan TikTok.

Melalui kanal-kanal tersebut, Zhafira berbagi pengalaman, tips, dan wawasan tentang banyak hal, seperti kehidupan mahasiswa serta perjalanan meraih beasiswa. Bahkan ia membagikan pengalamannya dalam bahasa Inggris lengkap dengan terjemahan yang gunanya memperluas jangkauan audiens hingga internasional.

Wanita kelahiran Toyota, Jepang pada 12 April 2000 ini, memberikan tips dan saran dalam mengejar pendidikan yang tinggi melalui akun YouTube pribadinya berjudul “Advice S2, Berkas Pendaftaran, dan Tips Keuangan!”. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Waktu yang Tepat.

Zhafira menekankan pentingnya menentukan waktu yang tepat untuk memulai perjalanan menuju beasiswa dan menyarankan untuk tidak terburu-buru. Menunda bisa menjadi opsi yang bijaksana untuk memperkuat fondasi finansial sebelum mendaftar.

  1. Niat yang Kokoh.

Dia mendorong penontonnya untuk merumuskan niat yang kuat dalam jangka panjang, bukan hanya untuk memperoleh gelar akademis, tetapi juga untuk menciptakan dampak positif dalam komunitas.

  1. Riset Mendalam.

Zhafira mendorong untuk melakukan riset yang mendalam tentang lingkungan, kesempatan beasiswa, dan materi pembelajaran agar strategi aplikasi lebih terarah.

  1. Curriculum Vitae (CV) yang Efektif.

Persiapan dokumen, seperti CV dan resume, harus menonjolkan pencapaian serta pengalaman yang relevan dengan cara yang menarik perhatian.

  1. Belajar dari Pengalaman.

Zhafira menyarankan untuk belajar dari pengalaman orang lain, terutama para penerima beasiswa, untuk mendapatkan wawasan yang lebih spesifik tentang proses aplikasi.

  1. Persiapan Ujian.

Mempersiapkan diri secara menyeluruh untuk ujian bahasa seperti TOEFL dan IELTS dengan memahami pola pertanyaan dan melakukan latihan berkualitas.

  1. Doa sebagai Bagian dari Usaha.

Selain persiapan fisik, doa adalah bagian tak terpisahkan dari usaha. Memberikan kedamaian batin dan keyakinan dalam menghadapi tantangan.

Dengan panduan yang unik dan berfokus pada aspek psikologis serta spiritual, Zhafira menawarkan pendekatan yang lebih holistik dalam mempersiapkan diri untuk mendapatkan beasiswa. Ini tidak hanya tentang memenuhi syarat teknis, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat dan menjaga semangat yang tak pernah padam.

Selain itu, Zhafira juga memiliki minat khusus dalam isu-isu pendidikan seksual, inovasi teknologi di bidang pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.

Pada tahun 2021, ia memutuskan untuk mendirikan platform edukasi ‘Taulebih.id’ yang bertujuan untuk mendukung pembelajaran mengenai edukasi seksual bagi komunitas Muslim di Indonesia. Melalui platform ini, Zhafira berupaya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu sensitif ini dari perspektif Islam.

Kesuksesan Zhafira tidak hanya terbatas pada dunia digital. Dia juga telah menjadi brand ambassador untuk Schoters, sebuah platform bimbingan kuliah ke luar negeri dan bahasa asing. Peran ini memungkinkannya untuk lebih banyak menginspirasi pelajar lain dalam mewujudkan impian mereka menempuh pendidikan di luar negeri. Selain itu, Zhafira juga aktif sebagai pembicara dalam berbagai forum online dan offline yang memberikan dampak positif dalam masyarakat.

Zhafira adalah contoh nyata dari semangat, kegigihan, dan ketekunan dalam meraih impian. Melalui perjalanan pendidikan dan kontribusinya dalam masyarakat, ia telah membuktikan bahwa dengan niat yang kuat, kerja keras, dan dukungan dari orang-orang terdekat, kita dapat mencapai apa pun yang kita impikan. Dirinya mengajarkan kita untuk tidak hanya bermimpi, tetapi juga untuk bertindak dan menginspirasi orang lain di sepanjang perjalanan kita.

 

(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)

Leave a comment