Hits: 80
Siti Nasuha / Zian Nabilla Barus
Pijar, Medan. Serial drama Korea Daily Dose of Sunshine yang sudah tayang sejak tanggal 3 November 2023 banyak dibicarakan oleh penonton setia drama Korea Selatan karena mengangkat tema yang mendalam mengenai mental health. Drama ini tayang di kanal Netflix dan disutradarai oleh Lee Jae Kyu yang juga membuat serial drama Netflix yang berjudul All of Us Are Dead.
Serial ini menceritakan seorang perawat yang diperankan oleh Park Bo-Young sebagai Jung Da-Eun, baru saja dipindahkan ke bangsal neuropsikiatri yang sebelumnya berada di bangsal penyakit dalam. Pada serial ini memperlihatkan bagaimana perjuangan Jung Da-Eun sebagai perawat untuk beradaptasi menghadapi berbagai macam pasien dengan penyakit kejiwaan berbeda-beda.
Perjuangan Jung Da-Eun dalam merawat dan mendengarkan pasien membuatnya dikenal sebagai perawat baik hati yang bekerja habis-habisan. Upayanya dinilai menjadi secercah harapan bagi para pasien, meski tantangan terus menghadang dirinya.
Serial ini juga menampilkan berbagai sisi mental health yang dialami para pasien. Mulai dari pasien penderita bipolar yang diperlihatkan sebagai sosok yang memiliki emosi berubah-ubah, seperti kadang kalem atau kadang agresif hingga emosinya meledak-ledak. Ada pula pasien yang mengalami gangguan panik dengan menampilkan visualisasi yang dirasakan pasien itu sendiri, yaitu seolah air dari berbagai arah bermunculan dan menenggelamkannya.
Pasien gangguan mental dalam serial ini digambarkan oleh berbagai macam latar belakang. Ada yang merupakan seorang wanita kaya yang mengalami tekanan dari orang tuanya, ada seorang pekerja kantoran, ada seorang siswi sekolah dan ada pula seorang ibu rumah tangga.
Berbagai latar belakang pasien dan beragam jenis gangguan mental menjadi tantangan tersendiri untuk Jung Da-Eun. Terlebih lagi pada pasien yang mengalami gangguan psikologis delusi yang ditandai dengan pasien yang mengalami halusinasi parah. Kegigihan Jung Da-Eun sebagai perawat bangsal mampu membuat salah satu pasien gangguan psikologis delusi sangat akrab dengannya.
Namun, kejadian menyedihkan terjadi kepada pasien delusi tersebut yang memilih mengakhiri hidupnya karena merasa bahwa penyakit psikologis yang ia alami tak kunjung sembuh, sehingga kematian pasien tersebut membuat Jung Da Eun mengalami depresi.
Jung Da-Eun akhirnya mengalami amnesia disosiatif dengan tidak mengingat bahwa pasien yang dekat dengannya telah meninggal, sehingga ia juga mulai tidak fokus terhadap pekerjaannya dan memutuskan untuk beristirahat di rumah. Namun, bukannya semakin sehat, Jung Da-Eun malah semakin depresi dengan tekanan mengingat pasien yang dekat dengannya telah tiada.
Pada akhirnya Jung Da-Eun memutuskan untuk menjadi pasien salah satu rumah sakit jiwa dan menerima pengobatan hingga sembuh. Namun, ketika ingin bekerja kembali menjadi perawat di tempat ia bekerja sebelumnya, banyak tantangan yang harus ia hadapi. Hal itu dikarenakan para wali dari pasien tidak setuju bahwa seseorang yang pernah masuk bangsal gangguan psikologis menjadi perawat keluarga mereka.
Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan psikologis sering dianggap tidak pantas untuk hidup normal seperti orang lain. Selain menarik untuk menjadi tontonan, serial ini menjelaskan secara tidak langsung berbagai masalah kesehatan mental atau gangguan psikologis, termasuk cara menjaga kesehatan mental untuk diri sendiri.
Serial ini tidak hanya menggambarkan sisi kesehatan mental dari para pasien, tetapi dari orang-orang biasa ataupun perawat medis itu sendiri juga dapat mengalami gangguan mental. Hal ini membuktikan bahwa gangguan mental dapat terjadi pada siapa saja dengan latar belakang yang beragam.
Momen-momen dalam serial drama ini divisualisasikan dengan cara yang unik dari berbagai sisi, sehingga memungkinkan beberapa penonton merasa relevan dengan setiap adegan yang ditampilkan. Hal ini memungkinkan beberapa penonton akan merasa mentalnya cukup dipicu ketika menonton. Maka, disarankan sebagai penonton untuk menonton serial ini dalam keadaan tenang. Apabila merasa terpicu, disarankan untuk berhenti sejenak demi kenyamanan menonton.
(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)