Hits: 64
Farah Asy-syifa
Pijar, Medan. Sudah rilis dalam waktu yang cukup lama, tidak serta merta membuat lagu akan terbenam dan berhenti didengarkan. Begitulah yang dialami oleh lagu “Satu-satu” oleh Idgitaf yang pertama kali dirilis pada 24 Agustus 2022. Namun, berkat nada ceria dan lirik yang menyentuh, lagu ini berhasil bertahan dan viral di media sosial bahkan setelah satu tahun semenjak perilisannya.
“Satu-satu” merupakan single bergenre pop dari Idgitaf yang kembali dirilis pada 28 Juli 2023 lalu. Lagu ini dimasukkan ke dalam album debut Idgitaf yang berjudul Mengudara. Kini, lagu “Satu-satu” menduduki peringkat 1 lagu yang sedang populer di antara lagu Idgitaf lainnya pada aplikasi Spotify. Jumlah streams dari lagu ini telah mencapai 28.319.320 kali. Sedangkan untuk video klipnya sendiri, sudah ditonton sebanyak 16.442.935 kali sejak waktu perilisannya.
Melalui nadanya yang menyenangkan dan beat yang ceria, pendengar diberikan kalimat-kalimat penenang yang tak disangka dapat meluluhkan hati. Lagu yang berdurasi selama 4 menit 45 detik ini menjelaskan bahwa semuanya akan baik-baik saja dan masa depan yang cerah akan dapat dirasakan bagi mereka yang telah bertahan dalam hidup.
Jatuh bangun merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan nyata semua orang. Berkali-kali manusia jatuh dalam perjuangannya, dan berkali-kali pula harus bersiap untuk bangkit. Hal itulah yang dilantunkan Idgitaf dalam liriknya.
Akan ada masa depan
Bagi semua yang bertahan
Duniaku pernah hancur
Rangkai lagi satu-satu
Idgitaf menjelaskan bahwa ia sendiri juga pernah mengalami kesedihan yang diumpamakan dengan lirik dunia yang pernah hancur. Kehancuran dunia yang dialaminya tidak membuatnya menyerah begitu saja. Perlahan-lahan semuanya dapat dicoba kembali dan dirangkai secara satu per satu.
Dalam video klipnya, makna dari lirik tersebut divisualisasikan dengan seorang anak perempuan yang berperan sebagai Idgitaf kecil yang sedang membangun suatu jembatan dengan balok mainan. Berkali-kali balok mainan tersebut jatuh dan gagal berdiri tegak. Percobaan demi percobaan terus dilakukan hingga akhirnya susunan balok tersebut berhasil berdiri tegak setelah dirangkai satu-satu.
Lagu “Satu-satu” ini juga dianggap sebagai proses penyembuhan inner child bagi pendengarnya. Liriknya menggambarkan kisah sedih masa lalu yang harus diikhlaskan dan dijadikan sebagai pembelajaran untuk menjadi seorang yang pemaaf di kemudian hari.
Tak semua ‘kan paham
Hm, dan tak semua katakan
Maaf, semua harus terjadi (pasti rasa sepi)
Kini kau tak sendiri lagi (tak pendam lagi)
Aku akan coba pahami, oh-oh
Aku sudah tak marah
Walau masih teringat
Semua yang terjadi kemarin
Jadikanku yang hari ini
Pada kolom deskripsi video klip, Idgitaf menuliskan, “Tidak ada yang benar-benar musnah untuk setiap luka yang pernah tergores karena waktu selalu berpihak kepada proses yang lebih aman dari sekadar terbunuh masa lalu”.
Idgitaf menyatakan bahwa semua peristiwa yang sudah membuat kita sedih, kecewa, dan marah, telah menjadikan kita seseorang yang bisa bangkit dan berdiri di saat ini dan masa depan. Masa lalu yang dimiliki tidak untuk disesali terus-menerus, justru masa lalulah yang mengubah kita menjadi seorang yang kuat.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)