Hits: 41
Patrycia Gloryanne Pasaribu / Alya Ridzki Nazahwa
Pijar, Medan. Breakfast at Tiffany’s adalah sebuah novel klasik yang ditulis oleh Truman Capote pada tahun 1958. Karya ini telah lama menjadi sorotan karena dapat membawa pembaca ke dalam kehidupan masyarakat kelas atas yang penuh dengan gemerlap di New York pada era 1940-an.
Berbicara tentang Truman Capote, ia merupakan seorang penulis papan atas Amerika yang menciptakan karakter unik dan ikonik seperti Holly Golightly dalam novel Breakfast at Tiffany’s. Dengan kata-kata yang indah dan menawan, ia menggambarkan kisah cinta yang mendalam tokoh “Aku” terhadap Holly Golightly, menjadikannya sebagai penulis berbakat yang patut diacungi jempol.
Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang wanita muda bernama Holly Golightly yang dikenal sebagai wanita “penghibur” dengan gayanya yang modis. Holly adalah sosok yang menawan, eksentrik, liar, dan senang berbuat sesuka hatinya tanpa memikirkan akibatnya. Karakter Holly ini menunjukkan bahwa ia teguh dalam prinsip hidupnya sesuai dengan aturannya.
Karakter Holly yang berbuat sesuka hatinya ini pun dilandasi oleh kebiasaannya yang masih labil dalam pengambilan keputusan hidupnya sendiri. Dalam beberapa bagian cerita dari novel Breakfast at Tiffany’s terlihat bahwa Holly sendiri tidak tahu apa sebenarnya yang menjadi keinginannya.
Judul dari novel tersebut pun menjadi perhatian khalayak umum. Breakfast at Tiffany’s mencerminkan kebiasaan Holly yang selalu sarapan di depan toko perhiasan Tifanny & Co di pagi hari sebelum toko tersebut buka. Ia merasa bahwa di tempat itu dia bisa merasakan kesenangan dan kepuasan tersendiri baginya. Kebiasaan Holly ini pun dianalogikan dengan para pria yang jatuh cinta padanya, tetapi selalu ditolak oleh Holly yang tidak ingin terikat dengan orang lain.
Buku Breakfast at Tiffany’s yang membawa tokoh Holly Golightly ini sering menjadi inspirasi bagi banyak karya seni lainnya di masa sekarang. Dengan keunikan dan daya tariknya, Holly Golightly menjadi salah satu ikon budaya populer yang tidak terlupakan.
Tidak hanya novelnya, versi filmnya yang berjudul sama rilis pada tahun 1961 juga sukses mencuri atensi publik. Apalagi, tokoh Holly Golightly diperankan oleh Audrey Hepburn yang namanya sedang populer pada masa itu.
Di balik pemeran itu, Truman Capote juga sempat memiliki keinginan agar tokoh Holly Golightly diperankan oleh Marlyn Monroe. Hal ini disebutkan oleh Truman Capote di akhir novelnya. Namun, ia juga mengakui bahwa Audrey Hepburn telah memberikan penampilan yang luar biasa.
Karya Truman Capote ini tetap menjadi salah satu karya sastra yang mewarisi budaya populer hingga saat ini. Beberapa contoh hal ikonik dari karya tersebut adalah kepopuleran gaun hitam dan kacamata hitam yang dikenakan oleh tokoh Holly Golightly.
Walaupun terdapat beberapa perbedaan dari kisah novel dan filmnya, tetapi secara keseluruhan semuanya ditampilkan dengan sangat baik dan maksimal. Novel Breakfast at Tiffany’s ini juga membawa pengaruh besar terhadap budaya populer hingga masa kini.
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)