Hits: 6
Dicky Wahyudi
Pijar, Medan. Pada 3 Mei lalu, film yang ditunggu-tunggu oleh pencinta Marvel Cinematic Universe (MCU) akhirnya rilis di bioskop. Di Indonesia, film Guardians Of The Galaxy vol.3 ini lebih dahulu rilis dibandingkan secara global yang rilis pada 5 Mei. Di hari pertama penayangannya, film ini sudah mendapatkan respons yang sangat positif dari para penggemar.
Perpisahan yang baik bagi James Gunn. Seperti yang diketahui bahwa film ini merupakan film terakhir bagi James Gunn di Marvel Cinematic Universe setelah menyelesaikan trilogi para guardians. James Gunn dinilai sangat baik dalam menggarap film ini menjadi sebuah film yang mampu membuat emosi penonton tidak stabil ketika menyaksikan petualangan Rocket dan para guardians lainnya.
Cerita berfokus bagaimana petualangan Rocket sedari awal dia bisa tercipta sebagai hewan yang bisa berperang dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Ini membuat sang penciptanya, High Evolutionary, yang merupakan musuh utama dalam film ini memburu kembali ciptaannya ini untuk dimanfaatkan kecerdasannya.
Film dibuka dengan diputarnya musik “Creep” oleh Radiohead sembari memperlihatkan aktivitas para guardians. Sorotan jelas kepada Rocket membuka film sangat memukau. Scene pembuka di film ini mendapatkan begitu banyak pujian dari para penggemar karena merupakan scene yang paling berbekas.
Perubahan sikap Peter Quill atau Star-lord yang terjadi karena dilupakan oleh Gamora membuat dia harus belajar menerima keadaan untuk tetap bisa menjalani kehidupan walau sedang patah hati. Star-lord dan para guardians lainnya harus berusaha menyelamatkan Rocket yang diburu oleh High Evolutionary sembari menghadapi konflik pribadi di diri mereka sendiri.
Walau film ini menyajikan kisah yang menyedihkan, James Gunn juga menyelipkan adegan serta dialog mengandung komedi yang membuat film Guardians Of The Galaxy vol.3 ini tidak kehilangan sebuah ciri khasnya dalam kelucuan yang biasanya ada di film karya James Gunn.
Komedi dan adegan sedih di film ini membuat penonton memiliki sebuah perasaan yang unik setelah keluar dari bioskop. Ada sedih, senang, dan juga bingung menyelimuti perasaan mereka. Kebingungan dan semua perasaan itu kian kuat muncul ketika terdapat sebuah pertanyaan, “akankah para guardians akan kembali?”
Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa di film ini Rocket akan mati sesuai dengan warna tulisan poster film yang berwarna coklat seperti warna Rocket. Hal ini bisa muncul karena pada film Guardian Of The Galaxy vol.2 tulisan poster tersebut berwarna biru dan pada film itu pula karakter Yondu yang berkulit biru juga mati.
Sebuah teori yang menarik untuk disaksikan jawabannya. Akankah Rocket berhasil bertahan hidup melawan High Evolutionary? Temukan jawabannya dengan menonton Guardians of The Galaxy vol.3 di bioskop kesayangan kamu!
(Redaktur Tulisan: Laura Nadapdap)