Hits: 114
Farah Asy-syifa
Pijar, Medan. Hari lebaran telah tiba. Kuliner khas lebaran tentunya sudah didambakan oleh orang-orang, terlebih ketupat. Ketupat adalah makanan olahan yang menggunakan beras sebagai bahan utamanya. Namun, bila diperhatikan sekilas lontong juga hampir memiliki kesamaan dengan ketupat, terutama dari segi bahan utama.
Keberadaan ketupat sangat identik dengan hari lebaran. Tak heran, jika ketupat menjadi makanan yang diasosiasikan dengan hari lebaran. Rasanya tidak lengkap merayakan hari lebaran jika tidak sambil menyantap sepiring ketupat dengan makanan lainnya di saat pagi sebelum melaksanakan ibadah Salat Ied.
Ketupat biasanya disajikan dengan opor ayam, rendang, dan lain-lain. Begitu juga dengan lontong. Walaupun bahan utama dan cara membuatnya mirip dengan lontong, ketupat dan lontong memiliki ciri khasnya masing-masing. Lantas, apakah kedua makanan tersebut sama? Tentu tidak, ada ada ciri khas tersendiri yang membedakannya.
Dilansir dari Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur, tradisi membuat ketupat saat menjelang lebaran ini diawali oleh salah satu tokoh Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga. Saat itu, Sunan Kalijaga memopulerkan ketupat menjadi makanan khas Idulfitri di Jawa.
Ketupat juga memiliki filosofi yang khusus. Kata “Ketupat” berasal dari bahasa Jawa yaitu “Ngaku Lepat” atau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu mengaku salah. Pengakuan salah ini diinterpretasikan dengan adanya sungkeman. Masuknya bulan Syawal dimulai dengan adanya tradisi sungkeman dan menjaga silaturahmi dengan cara bermaaf-maafan.
Dari segi bahan pembungkusnya, ketupat menggunakan janur atau daun kelapa yang masih muda untuk membungkus beras. Daun kelapa yang sudah dipilih lalu dianyam. Bentuk anyaman dari ketupat dapat beragam. Tetapi, umumnya ketupat dianyam menjadi berbentuk segi empat atau juga jajar genjang.
Berbeda dengan ketupat, lontong memiliki bentuk bulat panjang. Makanan ini dibungkus dengan daun pisang dan kedua ujung sisinya disematkan dengan lidi. Pemilihan daun pisangnya pun tidak boleh sembarangan. Dianjurkan untuk menggunakan daun pisang batu agar lontong tidak mudah robek saat dimasak.
Cara memasak antara ketupat dan lontong pun juga berbeda. Pada ketupat, beras yang sepenuhnya masih mentah dicuci hingga bersih. Lalu beras dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa hingga memenuhi tiga per empatnya. Setelah itu, ketupat direbus selama 2 sampai 4 jam hingga beras berubah menjadi nasi matang dan empuk.
Sementara itu, lontong dimasak dengan cara menanak beras terlebih dahulu hingga setengah matang. Beras yang sudah diaron, kemudian diletakkan di atas daun pisang dan digulung menjadi bentuk silinder. Lalu, lontong ditusuk dengan lidi dan kembali direbus. Penggunaan air yang banyak dibutuhkan untuk memasak lontong. Adanya daun pisang membuat lontong menjadi berwarna hijau di luarnya dan putih di dalam. Selain itu, lontong juga memiliki aroma yang khas.
Nah, itulah penjelasan mengenai perbedaan dari ketupat dan lontong. Semakin tidak sabar untuk menyantap sepiring ketupat atau pun lontong, bukan?
(Redaktur Tulisan: Naomi Adisty)