Hits: 82
Alya Rizky Fitriani
“Orang baik yang selalu hangat itu, dalam diamnya, sedang terluka sangat hebat. Tapi, ia malah memilih bungkam dan justru menyembuhkan luka orang lain, ketimbang lukanya sendiri,” – hal 408
Pijar, Medan. Orang-orang yang kamu temui setiap hari, hanya secuil dari kehidupannya yang telah kamu ketahui. Jauh di dalam, manusia merupakan makhluk yang pandai untuk bersembunyi. Terkadang, mereka mencoba memanusiakan orang lain sedangkan mereka sendiri kesulitan untuk mendapatkan hak itu.
This is Why I Need You merupakan novel terbitan tahun 2019 karya Brian Khrisna. Bergenre fiksi, buku ini berisikan 592 halaman berbahasa Indonesia. Awalnya, Brian Khrisna mempublikasikan tulisan dengan judul yang sama melalui Wattpad pada tahun 2018, sebelum akhirnya terbit dalam bentuk fisik.
Mengisahkan mengenai dua insan di kota rantau, Ryan Prianda Putra dan Lifana Ladiana, yang dipertemukan di sebuah bar tempat Ryan bekerja. Ryan, yang berlatarbelakang mahasiswa Psikologi dan anggota dari sebuah organisasi keagamaan, ternyata bekerja sampingan sebagai bartender. Lifana, mahasiswi Kedokteran yang secara tak sengaja dicampuri urusannya oleh Ryan, tengah berada di titik terendah dalam hidupnya.
Pertemuan lelaki dan perempuan identik dengan kisah cinta, tetapi alih-alih berfokus pada romansa, This is Why I Need You membawa kisah yang hangat. Novel ini akan membawa kamu kepada proses Ryan dan Lifana yang bertransisi dari orang asing menjadi “tempat aman” bagi satu sama lain, tanpa terburu-buru. Lifana bak awan mendung nan murung sedangkan Ryan bagaikan matahari yang sinarnya membawa cerah di wajah Lifana.
Meskipun cukup tebal, diksi yang sang penulis gunakan dalam novel tersebut tergolong ringan. Karakter Ryan yang humoris, blak-blakan, dan acuh tak acuh mampu menghidupkan alur dari This is Why I Need You dengan santai. Lifana yang kekanak-kanakan, tengil, banyak tingkah, dan mengesalkan bagi Ryan justru menambah warna pada kisah ini. Terlebih lagi, novel tersebut ditulis dari sudut pandang orang pertama, yaitu Ryan.
Pada awal cerita, alur difokuskan dengan sosok Ryan yang digambarkan bak pahlawan bagi seorang Lifana, perempuan berparas cantik yang tengah menjadi bahan pembicaraan seluruh kampus. Bukan karena parasnya melainkan kabar burung yang buruk tentangnya. Ryan menjadi satu-satunya tempat ia bersandar, seseorang yang bahkan terlalu asing untuk disebut teman.
Sejak saat itu, kehidupan Ryan dihiasi dengan kehadiran seorang Lifana. Ryan, satu-satunya lelaki penghuni kos khusus perempuan dan bertanggung jawab atas setiap gadis yang menghuni di sana. Kini ketambahan satu lagi makhluk rewel untuk ditanggapi yang sebenarnya tidak ia harapkan, yaitu Lifana.
Persoalan Lifana mampu menggendong jalannya alur novel sampai-sampai pembaca melupakan masa lalu Ryan yang belum sempat diceritakan. Tertutup dan jarang membuka diri, ternyata Ryan memiliki banyak permasalahan yang belum berhasil untuk dituntaskan. Pada pertengahan menuju akhir bab, kita baru akan diperkenalkan kepada sosok Ryan yang sebenarnya.
Novel ini kerap menyinggung ketidakharmonisan keluarga, kesetiakawanan, kesehatan mental, dunia remaja, seksualitas, seksisme, hingga hal-hal yang masih dianggap tabu untuk dibahas. This is Why I Need You sangat cocok untuk dibaca oleh orang-orang yang berumur 18 tahun ke atas, khususnya anak kuliahan mengingat konflik yang disajikan pada novel.
“Dua manusia yang terlahir atas izin Tuhan, dan hidup dengan takdir yang tak pernah mereka minta sama sekali…. Mereka menerima hinaan, caci-maki, sumpah serapah, seakan mereka berdua tak pantas untuk menjadi umat dari Tuhan-nya sendiri,” – hal 588
This is Why I Need You menyajikan cerita cinta dari sudut pandang yang luas sekali. Tentang bagaimana menerima seseorang apa adanya, termasuk masa lalunya. Melalui Ryan dan Lifana serta total 592 halaman dari buku ini, pembaca akan dibawa berpetualang melewati naik turunnya roda kehidupan bersama orang yang tepat.
“Kini, mereka berdua saling memeluk erat, seakan mencoba untuk saling mempertahankan, agar kedua tubuh itu tak lagi dipisahkan oleh keadaan. Mereka adalah dua makhluk hina yang akhirnya dipertemukan untuk saling menjaga, saling mengisi, dan saling melindungi,” – hal 588
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)