Hits: 27
Umniyatiy Nurul Atqiya / Yulia Kezia Maharani
“Kebahagiaan ada di dalam dirimu. Aku merasakannya, bukan memikirkannya.” -Poppy
Pijar, Medan. Kebahagiaan merupakan suatu perasaan yang diinginkan oleh setiap orang di kehidupannya. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan ataupun mencari kebahagiaan yang tepat. Film Trolls (2016) produksi Dreamworks Animation menjadi salah satu film yang memiliki interpretasi serta pesan moral dalam memandang sebuah kebahagiaan.
Film ini menceritakan tentang bagaimana dua makhluk yang saling bertolak belakang dalam memandang atau merepresentasikan arti dari kebahagiaan, yaitu kaum Trolls dan kaum Bergen.
Trolls dalam animasi ini adalah makhluk paling bahagia, ceria, dan bersemangat di dunia.
Setiap karakter Trolls memiliki warna tubuh dan rambut yang berbeda-beda antara satu sama lain. Hidup mereka dipenuhi oleh warna-warna cerah dan cara mereka mengekspresikan kebahagiaan adalah dengan bernyanyi, menari, dan berpelukan setiap saat.
Lain halnya dengan kaum Bergen, ogre raksasa yang tidak tahu apa arti kebahagiaan, tidak bergairah, dan selalu menunjukkan emosi negatif. Bergen divisualisasikan sebagai makhluk besar jelek dengan aura warna yang redup, menandakan bahwa mereka tidak bahagia.
Kaum Bergen memiliki pandangan bahwa kebahagiaan hanya bisa didapatkan dengan satu cara, yaitu memakan Trolls. Oleh karena itu, kaum Bergen memburu para Trolls. Namun, seluruh kaum Trolls kabur meninggalkan habitatnya ketika Trolls akan dijadikan hidangan untuk hari perayaan kaum Bergen, yaitu Trollstice. Hal ini membuat raja Bergen murka karena gagalnya Trollstice perdana yang dipersembahkan untuk anaknya, Gristle.
Kaum Trolls melarikan diri ke tempat yang jauh dari kota Bergen, kemudian memulai hidup baru, berkembang, dan tetap menyebarkan kebahagiaan selama 20 tahun lamanya. Tepat pada hari perayaan 20 tahun kebebasan Trolls dari mangsa Bergen, Princess Poppy, anak dari Raja Peppy yang telah tumbuh dewasa berinisiatif mengadakan pesta besar yang meriah.
Gemerlap pesta tanpa sadar mengundang perhatian salah satu Bergen dari kejauhan sehingga kediaman para Trolls diketahui. Beberapa Trolls diculik dan dibawa menuju kediaman Bergen. Dari sinilah awal mula petualangan Poppy bersama Branch melakukan misi penyelamatan Trolls yang hendak menjadi santapan Bergen.
Lewat perjalanan Poppy dan Branch, kita disuguhi pesan tersirat yang berkenaan (relate) dengan kehidupan sehari-hari. Poppy yang memiliki sifat optimis selalu memandang sesuatu dengan kacamata positif sehingga membuatnya selalu ringan menghadapi masalah. Namun, Branch yang memiliki sifat pesimis juga menyadarkan kita dengan cara pandang realistis dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Di akhir cerita, Poppy berkata kepada kaum Bergen bahwa kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang dimasukkan dari luar dengan cara memakan Trolls. Kebahagiaan itu sebenarnya sudah ada dalam diri kita masing-masing. Jika masih sulit untuk menemukannya, kita hanya perlu seseorang untuk membantu menemukan kebahagiaan itu.
Alur dari film ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan diartikan sebagai sesuatu yang layak didapatkan dan dirasakan oleh semua orang. Orang lain juga harus merasakan kebahagiaan sama seperti yang dirasakan oleh diri sendiri. Jadi, kita tidak boleh bersenang-senang sendiri sementara ada orang lain menderita. Jangan lupa kebahagiaan itu dapat kita ciptakan sendiri, karena sumber kebahagiaan tidak selalu datang dari luar.
Film Trolls sendiri memenangkan nominasi Academy Award dalam kategori Best Original Song yang berjudul “Can’t Stop the Feeling” karya Justin Timberlake, selaku pengisi suara tokoh Branch.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)