Hits: 387

Lolita Wardah Siregar

Pijar, Medan. Di kehidupan ini, kita berjumpa dengan berbagai karakter manusia. Karakter yang memberikan kita pelajaran dan pengalaman. Mulai dari si pendiam hingga ia yang tak bisa diam. Nyatanya begitulah manusia dengan berbagai karakternya. Hal yang sama yang dibahas dalam makna lagu “Berisik” yang dinyanyikan oleh Dere, perempuan usia 19 tahun.

Setelah sukses melahirkan lagu “Kota” dan “Tanya”, Dere merilis lagu terbaru berjudul “Berisik”. Lagu yang dirilis tahun 2021 ini menjadi viral di media sosial, terkhusus TikTok lantaran liriknya yang relate di kehidupan. Lagunya juga dijadikan backsound dari berbagai konten video oleh netizen.

Lagu ini membahas mengenai manusia yang lebih banyak berbicara daripada mendengar,  lebih banyak menggunakan mulutnya daripada telinga. Selama menjalani proses penulisannya, Dere hanya membutuhkan waktu lebih kurang 30 menit. Dikutip dari MataMata.com, Dere menulis lagu ini berasal dari penggambaran berisiknya manusia, tanpa terkecuali diri Dere sendiri.

Dunia yang begitu luas ini tidak dipenuhi kita sendiri. Ada juga makhluk yang senantiasa ada di sekeliling kita. Di antara para makhluk itu, manusialah yang banyak mengambil andil di semesta ini. Nyatanya, kebisingan dan kehirukpikukan itu juga dibuat oleh manusia. Namun, kita juga yang mengeluh atas kebisingan yang kita buat sendiri.

Oh, manusia berisik

Bermulut satu dan bicaranya lantang

Lidah tertutup gigi

Tapi bagai terpampang

Oh, manusia berisik

Berakal budi tapi terkadang lupa

Kalau hidup di dunia

Hanya bertamu saja

Terkadang dalam hidup ini, kita dipertemukan dengan manusia-manusia yang berbicara tanpa berpikir. Memberi komentar sesuka hati tanpa memikirkan bagaimana kejadian yang sebenarnya. Malah, menambah bumbu dalam cerita seseorang tak jarang kita temui. Ketahuilah, tak ada solusi daripada hal tersebut selain diam.

Oh, manusia berisik

Punya hati tapi tak hati-hati

Beralaskan logika

Sering merasa benar

Bicaralah

Secukupnya

Tak semua

Harus terucap

Dari lirik ini, Dere menyisipkan pesan. Kalau hati seharusnya digunakan juga untuk berhati-hati. Beralaskan logika juga tak selamanya benar. Pendapat orang lain memang seharusnya juga menjadi andil dalam setiap perbedaan.

Sesuatu yang berlebihan itu memang tak pernah baik. Ada kalanya kita harus menempatkan semua sesuai porsinya. Dari sini, Dere ingin memberitahu kepada pendengarnya untuk selalu berbicara sesuai porsinya. Karena menjadi pembicara tak selalu baik, jika dilakukan berlebihan.

Aku manusia berisik

Kutulis lagu ini bukan karena aku

Merasa paling benar

Tapi karena kurasa

Kadang ku juga lupa tuk bicara secukupnya

Dari lirik-lirik di atas, Dere ingin menyampaikan, walaupun dia menjadi penghantar atau penyanyi dalam musik ini, bukan berarti dia menjadi manusia paling benar. Bukan. Begitu juga penulis ini. Manusia memang tempatnya salah. Dari salah dan pengalaman kita belajar banyak hal. Oleh sebab itu, berbuat baik dan terus mengingatkan orang lain menjadi hal yang patut untuk selalu ada.

(Redaktur Tulisan: Laura Nadapdap)

Leave a comment