Hits: 77
Alvira Rosa Damayanti
Pijar, Medan. Nurjannah Parinduri, menjadi salah satu perwakilan Sumatra Utara dalam ajang perlombaan MTQ Tingkat Nasional Cabang Tilawah, di Kalimantan Selatan pada 2022. Gadis yang kini duduk di bangku kelas 3 SMP, Sekolah Luar Biasa Negeri Binjai ini memiliki hambatan untuk dapat melihat sejak ia lahir.
Nurjannah yang akrab disapa Jannah, sudah mulai aktif membaca Al-Qur’an sejak berusia 12 tahun. Ia mulai fasih menghafal Al-Qur’an, dalam kurun waktu 2 tahun belakangan. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun ini, Jannah sudah mulai menghafal sekitar 7 juz Al-Qur’an menggunakan Al-Qur’an braille.
“Awal saya belajar dan bisa membaca Al-Qur’an itu, berawal dari mama saya. Mama saya yang menanyakan kepada orang-orang, di mana ya tempat belajar mengaji begitu,” ujar Jannah saat ditanya mengenai awal mula ia ingin belajar mengaji, pada Selasa (29/11/22).
Jannah sendiri merupakan sosok yang aktif dalam mengikuti kegiatan keagamaan. Hal ini dilihat dari bagaimana dalam kurun waktu seminggu, ia aktif mengikuti beberapa kegiatan. Di antaranya kegiatan tersebut di hari Selasa dan Kamis, ia kerap mengikuti kelas mengaji dan tahfiz di Pesantren Nurul Qur’an Kota Binjai dibantu oleh Hafidzoh selaku guru mengaji yang membimbing Jannah dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an.
Tidak hanya mengaji di pesantren Nurul Qur’an, nyatanya Jannah juga mengikuti kelas mengaji setiap hari Minggu, di salah satu tempat mengaji di Kota Medan. Walaupun menempuh jarak lumayan jauh dari rumahnya yang berlokasi di Binjai, Jannah tidak merasa keberatan dan tetap semangat melakukan kegiatan ini sejak dulu.
Beberapa penghargaan kerap diraih oleh Jannah dalam bidang keagamaan. Salah satu kejuaraan yang paling membanggakannya adalah ketika ia berhasil menjadi Juara I Cabang Tilawah Tunanetra tingkat Provinsi Sumatera Utara dan menjadi salah satu perwakilan dari Sumatera Utara dalam perlombaan tingkat nasional yang dilakukan di Kalimantan Selatan lalu.
Keterbatasan yang ia miliki, tidak menjadikan Nurjannah sosok yang berkecil hati. Walaupun beberapa kali kerap mendengar ejekan dari teman sebayanya, Jannah tetap semangat menjalani aktivitas untuk terus menggapai impiannya, demi menjadi seorang guru dan penghafal Al-Qur’an.
Selain bentuk dukungan yang didapat dari keluarganya, Jannah begitu giat serta gigih mengikuti beberapa perlombaan dan ingin menjadi seorang hafiz karena terinspirasi oleh salah seorang hafiz internasional.
“Yang membuat saya bertekad dan gigih menjadi hafiz Qur’an itu, saya termotivasi dari seseorang, yaitu dia pernah menjuarai hafiz Qur’an di Internasional Dubai. Dia berasal dari Amerika,” ungkap Jannah.
Tidak hanya mahir untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an, Jannah turut mengembangkan bakatnya dalam bidang musik, yakni bernyanyi dan bermain piano. Kepiawaiannya dalam bermain musik, berhasil ia tunjukkan dengan berhasil meraih Juara I pada lomba puisi di festival lomba seni siswa nasional atau FLS2N tahun 2016 dan berhasil meraih Juara I lomba menyanyi solo tingkat tunanetra tahun 2023 baru-baru ini.
“Saya belajar musik itu autodidak, saya suka bernada, berlagu gitu, saya suka,” ujar Jannah pada akhir wawancara (29/11/22).
(Redaktur Tulisan: Naomi Adisty)