Hits: 15
Yulia Kezia Maharani
Pijar, Medan. Dalam memperingati Bulan Sejarah Wanita, Direktorat Internasionalisasi dan Global Universitas Sumatera Utara (USU) bekerja sama dengan Konsulat Amerika Serikat di Medan dengan mengadakan screening movie. Acara ini berlangsung di Gade Creative Lounge, Ground Floor Universitas Sumatera Utara pada Jumat (17/3/23) pukul 09.00—11.00 WIB.
Kegiatan yang mengundang perwakilan delapan mahasiswa dari setiap fakultas ini, melakukan screening movie dengan judul film $AVVY.
$AVVY merupakan film dokumenter tahun 2021 yang menceritakan kehidupan para wanita di era dinamika gender. Di balik uang dan norma budaya serta sosial, telah membuat wanita mengambil kursi belakang untuk keuangan mereka sendiri.
Jessica Chesbro, perwakilan Konsulat Amerika Serikat di Medan mengungkapkan perempuan adalah bagian penting dalam komunitas. Ia juga berbagi tentang bagaimana perempuan itu selalu menempati posisi kedua dalam hal pengelolaan finansial, rumah tangga, ataupun suatu organisasi.
“Kami ingin menunjukkan dukungan Amerika Serikat terhadap perempuan untuk kemajuan dan juga mendukung hak-haknya dan peluang baginya di dunia secara global,” ucapnya.
Setelah melakukan pemutaran film, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta diskusi mendalam mengenai peranan wanita.

(Fotografer: Yulia Kezia Maharani)
Public Affairs Konsulat AS Medan, Rachma Jaurinata, berharap setelah melakukan kegiatan ini, para mahasiswa USU mampu menjadi individu yang semakin maju serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, baik itu laki-laki maupun perempuan.
“Kami mengharapkan karena ini untuk memberikan inspirasi anak-anak muda, khususnya mahasiswa USU supaya mereka menjadi individu yang tau bagaimana mereka mengelola keuangan serta bagaimana mereka bisa maju memiliki jiwa leadership yang kuat,” jelasnya.
Marlaba Agustina selaku mahasiwi Sastra Inggris USU juga memberikan kesannya setelah mengikuti acara screening movie. Ia mengatakan, penayangan film ini cukup bermanfaat, apalagi untuk perempuan. Sebab lewat film tersebut, terdapat fakta bahwa perempuan-perempuan di sekitar kita masih banyak yang belum tahu atau belum terbuka mengenai keuangan, manajemen finansial dirinya sendiri, dan keluarganya
“Film ini mengajari kalau perempuan bisa mandiri gak hanya dalam mengatur diri sendiri, tetapi juga dalam mengatur bagaimana ia menjalin hubungan karena di film ini juga dibahas mengenai relationship, mental, dan juga finansial,” ucapnya.
“Aku sih berharap perempuan lebih sayang sama dirinya sendiri, sadar, dan terbuka kalau mereka itu kuat. Mereka juga lebih yakin dengan apa pilihannya. Semoga perempuan yang ada di lingkungan aku bisa lebih berprestasi lagi dan yakin apa yang mereka pilih, dan juga orang-orang di sekitar perempuan dapat mendukung apa yang perempuan lakukan,” lanjut Marlaba.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)