Hits: 18

Cintya Novi Yanti / Ayu Nabila Putri

 Pijar, Medan. Perpustakaan merupakan tempat yang menyediakan akses pada buku, jurnal, dan majalah yang dapat digunakan sebagai bahan mencari informasi. Sebagian besar perpustakaan juga menyediakan akses komputer dan layanan digital. Salah satunya yaitu Perpustakaan Bank Indonesia (BI). Pers Mahasiswa Pijar melakukan wawancara mengenai peran perpustakaan kepada salah satu pustakawan Bank Indonesia, Husna pada Minggu (27/10/24).

Menurut Husna, selaku pustakawan di Perpustakaan BI, peran perpustakaan di zaman sekarang adalah sebagai sumber informasi dan referensi. Perpustakaan BI sendiri merupakan perpustakaan khusus yang layanan dan fasilitasnya terbatas, tetapi tidak jauh berbeda dengan perpustakaan umum lainnya.

Sebagaimana tugas dan fungsinya sebagai Bank Indonesia, Perpustakaan BI berfokus pada sistem moneter, bank sentral, serta ekonomi dan manajemen. Namun, walau sifatnya khusus, layanan baca di tempat dan digital tetap tersedia bagi masyarakat umum seperti koleksi tercetak, digital, dan multimedia yang dapat diakses secara gratis.

Selama ini, masyarakat umum mengira bahwa akses masuk ke Perpustakaan BI harus menjadi anggota terlebih dahulu dan mempunyai peraturan yang ketat. Hal ini, menurut Perpustakaan BI, perlu diperjelas agar masyarakat dapat mengetahui bahwa perpustakaan BI tersedia untuk umum.

Menilik Relevansi dan Peran Perpustakaan Melalui Perpustakaan Bank Indonesia - www.mediapijar.com
Berbagai koleksi buku di Perpustakaan Bank Indonesia
(Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi Pustakawan Bank Indonesia)

Antusias masyarakat, khususnya anak sekolah untuk berkunjung ke Perpustakaan BI cukup banyak. Dalam jangka satu bulan, pihak perpustakaan menerima lebih dari tiga sekolah untuk kegiatan internal anak-anak yang dapat meningkatkan literasi.

Husna berpendapat bahwa informasi dalam dunia digital saat ini dapat dikatakan sebagai  kelebihan namun juga dapat menjadi kelemahan karena sumber informasi yang dimuat sangat luas dan tidak jelas sumbernya. Sedangkan buku, baik dalam bentuk digital maupun cetak tentunya memiliki standar yang telah diperiksa dan diseleksi oleh perpustakaan nasional.

“Perpustakaan itu masih harus tetap ada walaupun koleksinya terbatas. Karena sebagai pelajar, tentu memerlukan pusat informasi yang memiliki sumber akurat seperti jurnal penelitian yang telah akreditasi dan buku yang sudah melewati proses pemeriksaan,” ungkapnya.

Dalam memperingati hari-hari besar yang berkaitan dengan literasi, Perpustakaan BI membuat program yang lebih mudah diakses oleh masyarakat dan dapat dijadikan landasan kegiatan tambahan. Seperti saat ada kunjungan dari sekolah, perpustakaan BI memberikan edukasi khusus seperti sosialisasi mengenai perpustakaan.

Husna berharap para generasi muda lebih peka terhadap minat literasi dan bijak dalam mencari sumber berita agar tidak sembarangan menerima dan menyebarkan informasi. Ia juga berpesan agar anak muda dapat lebih banyak mengisi waktu dengan kegiatan membaca

”Menurut saya, tidak ada perpustakaan yang sempurna. Namun, perpustakaan itu dapat sempurna jika koleksinya melengkapi. Akan sangat disayangkan bila Indonesia menjadi negara tertinggi rendah minat literasinya, apalagi jika sampai merugikan beberapa pihak,” tambahnya

(Redaktur Tulisan: Kelly Kidman Salim)

Leave a comment