Hits: 543
Anissa Nurul Faiza / Laura Nadapdap
Pijar, Medan. Sumatera Barat memang terkenal akan ragam kulinernya yang memanjakan lidah. Cita rasa yang kaya akan rempah dapat kita rasakan dalam berbagai olahan khas daerah ini, mulai dari makanan berat sampai makanan ringan. Seperti halnya Sala Lauak, salah satu makanan khas Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Secara bahasa, “sala” artinya goring, sedangkan “lauak” artinya ikan. Namun, Sala Lauak bukanlah ikan goreng dalam artian sebenarnya. Makanan satu ini merupakan camilan yang terbuat dari tepung beras dan ikan asin atau ikan teri serta rempah-rempah yang dihaluskan dan dimasak sebentar, antara lain cabai, kunyit, daun kunyit, bawang merah, bawang putih, garam dan air.
Setelah dicampur, adonan dibentuk bulat sebesar bola pingpong kemudian digoreng menggunakan minyak panas. Namun, perlu diingat. Jangan diaduk selama proses penggorengan, atau Sala Lauak akan meletup. Karena bentuknya yang bulat (bulek), makanan ini juga biasa dikenal dengan sebutan Sala Bulek.
Sala Lauak lebih nikmat dimakan selagi masih hangat. Tekstur renyah di bagian luar dan lembut di dalam berpadu dengan cita rasa rempah yang khas dan saling melengkapi akan membuat ingin terus mencicipinya. Bagi yang tidak begitu menyukai ikan asin, tenang saja karena rasa ikan asinnya tidak terlalu kuat dan rasanya lebih dominan gurih. Bahkan, tak jarang dijumpai Sala Lauak yang tidak dibuat dengan ikan asin melainkan ebi (udang kecil yang dikeringkan). Jadi, bisa disesuaikan dengan selera, ya!
Hidangan ini dapat dinikmati sebagai pendamping makanan lain seperti lontong sayur, lontong pakis, sate padang, soto, dan lain sebagainya. Bisa juga sebagai camilan dan dimakan dengan saus berupa cabai halus yang diberi air.
Meski tergolong sebagai camilan, Sala Lauak ternyata mengandung gizi yang cukup baik, lho! Salah satu bahannya berupa ikan asin yang sering dipandang sebelah mata, tetapi nyatanya mengandung manfaat yang sangat baik, yakni vitamin E, selenium, omega 3, zat besi, kalsium, dan asam lemak esensial.
Di daerah asalnya yakni Pariaman, camilan ini mudah ditemukan di daerah wisata seperti Pantai Gandoriah. Di sepanjang jalan masuk menuju lokasi wisata tersebut, banyak penjual makanan yang juga menjual Sala Lauak. Kita dapat menemukan Sala Lauak di beberapa tempat wisata lain di luar Pariaman seperti di sekitar destinasi wisata Jam Gadang, Bukittinggi.
Di Kota Medan, Sala Lauak biasa dijual di tempat-tempat yang menyediakan lontong sayur dan lontong pakis. Di beberapa daerah juga banyak penjual keliling Sala Lauak atau Sala Bulek ini.
Soal harga tidak perlu khawatir. Sala Lauak umumnya dijual dengan harga mulai dari Rp500,00 sampai Rp1.000,00 tergantung ukurannya. Karena harganya sangat ramah di kantong mahasiswa, Sala Lauak ini cocok menjadi camilan di saat mengerjakan tugas. Kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah karena bahan-bahannya sederhana dan mudah di dapat. Selamat mencoba!
(Redaktur Tulisan: Naomi Adisty)