Hits: 28
Septrian Arnike Maharani br Tarigan
Pijar, Medan. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama dengan Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Hasil Riset Indeks Kualitas Siaran Televisi dengan tema “Infotainment: Budaya Selebriti di Ranah Jurnalistik?”. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di Gedung Aula Serbaguna Lantai 2 FISIP USU pada Kamis (14/07/2022).
Dipandu oleh Mutia Atiqah selaku moderator, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Farida Hanim selaku Pengendali Lapangan Riset Indeks Kualitas Siaran Televisi dan Iskandar Zulkarnain sebagai Dosen FISIP USU. Kedua narasumber memaparkan materi mengenai bagaimana infotainmen yang berkembang di ranah jurnalistik.
Iskandar Zulkarnain menjelaskan bahwa infotainment termasuk ke dalam produk jurnalistik jika memenuhi kaidah dan prinsip dari jurnalistik itu sendiri. “Kalau dia memenuhi aturan dan prinsip jurnalistik, infotainment ini masuk ke dalam ranah jurnalistik. Tidak bisa kita tolak, sebab lembaga penyiaran juga membutuhkan rating, karena berdasarkan itu nanti pemasang iklan mau memasang iklannya di lembaga siarannya,” kata Iskandar Zulkarnain.
Beberapa peserta terlihat bertanya seputar infotainment dan jurnalistik pada sesi tanya jawab. Mulai dari pertanyaan mengenai apakah infotainment termasuk produk jurnalistik hingga bagaimana tanggapan narasumber akan infotainment yang viral saat ini.
Khairiah Lubis sebagai perwakilan dari DAAI TV merasa acara yang dilaksanakan sangat bagus dan menjelaskan banyak insight kepada peserta. “Acaranya bagus banget, membicarakan tentang infotainment di dunia jurnalistik. Kalau saya sih sependapat juga dengan narasumber kedua bahwa infotainment itu, kalau memang ia memenuhi kaidah jurnalistik ada konfirmasi dan sebagainya maka dia merupakan produk jurnalistik,” imbuhnya.
Menurut, Khairiah kegiatan tersebut memberikan pemahaman baru seputar jurnalistik kepada para peserta. “Semoga KPI lebih mengawasi lagi lembaga penyiaran yang melakukan pelanggaran atas peraturan yang sudah diterapkan terutama yang terkait program infotainmen yang masih tidak sesuai dan mengganggu, maupun film dan reality show,” tutupnya.
Usai pemaparan materi oleh narasumber dan pelaksanaan sesi tanya jawab peserta yang hadir, acara lalu ditutup dengan sesi foto bersama peserta dan para pemateri.
(Redaktur Tulisan: Muhammad Farhan)