Hits: 14
Patricia Astrid/ Viona Matullessya
Pijar, Medan. Keluarga besar Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan Perayaan Natal di GKPI Parsaoran Nauli Setia Budi, Senin (18/12). Perayaan tersebut mengangkat tema “Rise and Shine” yang menghadirkan sukacita Natal kepada setiap jemaat yang hadir. Nuansa biru dan putih yang menghiasi gereja memberikan pemandangan yang apik. Pohon natal yang berperan penting dalam perayaan natal juga dihias dengan warna biru dan putih. Tak lupa lampu sorot, tata panggung, properti, hingga dekorasi photobooth, semuanya disusun dengan cermat.
Acara yang dimulai pukul 19.30 ini diawali dengan kegiatan Pra Ibadah sebagai pembuka yang diisi dengan penampilan duet dari Yesi dan Richardo. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Rifqi Syahlendra selaku Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (IMAJINASI), Mayasari Simbolon selaku Ketua Panitia Natal Ilmu Komunikasi 2017, dan Windo Sidabutar mewakili Dosen Ilmu Komunikasi USU.
Kegiatan dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Dra. Delilitna Tarigan, S.Th. Ibadah dimulai dengan penampilan tarian malaikat dari barisan penari prosesi. Perpaduan antara melodi dari keyboard, gitar, bass, dan kajon menambah sukacita jemaat dalam bernyanyi.
Berbagai pertunjukan juga disuguhkan di dalam perayaan natal ini, seperti persembahan pujian oleh stambuk 2014-2017, drama satu segmen, dan liturgi profesi. Adanya door prize yang diberikan bagi mereka yang beruntung di acara ini juga menambah kemeriahan malam itu.
Perayaan natal ini sukses terselenggara, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jemaat yang datang dan juga totalitas penampilan yang diberikan para pelayan acara. “Menurut saya acaranya bagus, tertata dengan baik, bersyukur bisa mengikuti acaranya hingga akhir,” ujar Dita Patresia selaku jemaat dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Stambuk 2014
Harapan dan doa kerap dilantunkan demi terlaksananya acara ini dengan baik. Maya Sari Simbolon sebagai ketua mengaku sempat mengalami beberapa kendala, seperti perbedaan jam kuliah antar para panitia dan pelayan acara, sulitnya menentukan waktu yang pas untuk latihan, juga perbedaan pendapat. Namun semuanya dapat diatasi dengan baik bersama-sama.
“Harapan saya untuk natal tahun depan agar mahasiswa tetap mengetahui makna natal sesungguhnya dan lebih memperdalam makna di balik natal itu sendiri,” ujar Maya.
(Redaktur Tulisan: Maya Andani)