Hits: 119

Shilva Devira

“Meskipun menghabiskan lebih banyak waktu dengan diri sendiri daripada dengan orang lain, orang sering kali memiliki wawasan yang sangat sedikit tentang keterampilan dan kemampuan mereka.” – Hal 30

Pijar, Medan. Kerap kali dunia melemparkan berbagai masalah dalam hidup yang terkadang terasa sangat berat. Namun, bukan berarti itu menjadi alasan untuk berhenti. Ibarat waktu yang akan terus bergerak demikian juga hidup yang terus berjalan.

Think Like A Freak bukanlah buku tentang cara mengurangi timbulnya masalah dalam hidup. Namun, membahas tentang cara mengatasi masalah-masalah tersebut dengan cara yang berbeda. Pembaca akan dibawa kedalam proses berpikir yang lebih produktif, kreatif, dan rasional seperti orang aneh.

Buku ini mengajak pembacanya untuk melihat segala masalah dari sudut pandang yang berbeda, tepatnya sudut pandang orang freak (aneh). Uniknya, cara aneh ini justru memberikan hasil yang luar biasa.

Dalam buku yang berisikan 9 bab ini, terdapat satu bab yang boleh jadi relevan dengan kehidupan semua orang, yaitu belajar untuk mengatakan saya tidak tahu. Acap kali kita merasa takut dihakimi karena tidak mengetahui suatu hal.

Buku setebal 253 halaman ini menyuguhkan cerita-cerita menarik dan analisis yang tidak lazim di setiap babnya. Karena itu, pembaca akan ditantang untuk bisa berpikiran terbuka dalam melihat setiap sisi yang sering tidak disadari.

Aisha Sikoko, salah satu pembaca buku Think  Like A Freak berpendapat bahwa buku ini banyak memberikan masukan lewat cerita-ceritanya.

“Menurutku bagus, banyak cerita pengalaman orang lain yang menarik soal berpikir aneh dan ada beberapa poin penting soal berpikir aneh menurut penulis,” ujar Aisha.

Bab terakhir yang membahas tentang “sisi baik dari berhenti”, mengajarkan kita untuk belajar menghargai sisi positif dari berhenti. Sebab, kita tidak dapat memecahkan masalah hari esok jika tidak mau meninggalkan pekerjaan hari ini.

Menurut Gladwell yang merupakan seorang penulis, buku ini begitu memikat. Dengan mengikuti rasa ingin tahu, bahkan sampai ke titik yang sangat tidak masuk akal dan sesat, dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Selain itu, juga sangat menyenangkan.

Buku ini direkomendasikan untuk inovator yang ingin menciptakan terobosan baru atau untuk orang-orang yang bosan dengan penyelesaian masalah lewat cara-cara lama, karena buku ini berisi tentang segala hal dari kacamata orang freak.

(Redaktur Tulisan: Lolita Wardah)

Leave a comment