Hits: 45
Nur Fitriyani Saputri
Pijar, Medan. Banda Neira merupakan salah satu pulau di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Pulau dengan pemandangan indah ini pernah menjadi tempat pengasingan Hatta dan Sutan Sjahrir. Keindahan pulau ini ternyata memberi banyak inspirasi bagi Sjahrir untuk tulisan-tulisannya. Pembuangan di tempat yang dianggapnya firdaus itu tidak membuatnya merasa dibuang. Dari sini pula lah nama band Banda Neira berasal.
Banda Neira adalah Ananda Badudu dan Rara Sekar. Masing-masing mereka adalah separuh Banda Neira. Ananda Badudu merupakan seorang jurnalis Tempo dan Rara Sekar seorang pekerja sosial. Perkenalan keduanya berawal saat mereka masih mengenyam pendidikan di Universitas Khatolik Parahyangan (UNPAR) Bandung. Keduanya pernah menjadi anggota dari Unit Kegiatan Mahasiswa Media Parahyangan. Sebuah pers mahasiswa di UNPAR. Nanda, panggilan Ananda Badudu, juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Umum Media Parahyangan untuk beberapa waktu.
Banda Neira lahir dari proyek iseng keduanya. Dibentuk pada Februari 2012, mereka menyebutnya musik nelangsa riang. Disebut nelangsa karena terdiri dari dua vokal yang diiringi dengan permainan gitar akustik Nanda dan permainan xylophone Rara. Riang karena lagu yang mereka hasilkan bernada gembira. Meski mereka akui kebanyakan liriknya cenderung aneh. Seperti salah satu judul lagu mereka, Ke Entah Berantah yang menyalahi tata bahasa. Juga lagu tentang surya yang berbincang dengan manusia di malam hari.
Kepindahan Rara ke Bali menimbulkan ide iseng lainnya. Rekaman. Di sebuah studio kecil mereka merekam 3 lagu dan satu musikalisasi puisi karya Subagio Sastrowardoyo. Pada 8 Agustus 2012, keempat lagu tersebut resmi diperkenalkan sebagai mini album pertama Banda Neira. Mini album ini diberi judul Paruh Waktu. Album tersebut berisikan lagu dengan judul Di Atas Kapal Kertas, Ke Entah Berantah, Kau Keluhkan dan musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo yang diberi judul Rindu.
Pada awalnya Nanda maupun Rara tidak menyangka proyek iseng mereka mendapat tanggapan positif. Hasil rekaman 4 lagu awal yang di muat di aplikasi soundcloud telah didengar ribuan kali.
Terpisah oleh jarak tidak membuat Banda Neira vakum seketika. Setelah tanggapan positif pada mini album mereka, Nanda dan Rara mulai menggarap Banda Neira dengan keisengan yang lebih serius. Kemajuan media sosial menjadi jembatan untuk berdiskusi meteri lagu-lagu selanjutnya.
Keseriusan mereka pun dibuktikan melalui album Berjalan Lebih Jauh yang dirilis pada 13 April 2013. Album yang berisi 10 lagu ini ada berkat dukungan Sorge Records dan Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) UNPAR.
Judul Berjalan Lebih Jauh mewakili kenaikan tahap Banda Neira dari sekedar iseng menjadi proyek yang lebih serius.