Hits: 74

Dira Claudia Bahroeny

Pijar, Medan. Tidur merupakan sebuah aktivitas yang penting untuk kesehatan. Menurut penelitian, waktu tidur yang berkualitas juga akan memengaruhi suasana hati, berat badan, hingga kehidupan seks. Namun, apa jadinya jika seseorang terpaksa tidak tidur selama berhari-hari?

Setidaknya, hal itu yang dikupas dalam film asal Thailand yang rilis pada 16 Juli 2021 lalu di Netflix. Deep merupakan hasil kolaborasi antara Transformation Films dan Universitas Bangkok yang bertujuan untuk memberikan peluang bagi para mahasiswa untuk berkarya.

Film yang disutradarai oleh Sid Wisit Sasanatieng ini dibintangi oleh para pendatang baru, seperti Care Panisara Rikulsurakan, Kay Lertsittichai, Supanaree Sutavijitvong, dan Krit Jeerapattananuwong.

Penulis naskah Deep, Kittitat Nokngam, menyatakan bahwa ide pembuatan film ini muncul dengan melihat fenomena yang terjadi di sekeliling kita. Sebagai makhluk hidup, manusia membutuhkan uang untuk memenuhi segala kebutuhannya. Hal itu dikaitkan dengan permasalahan insomnia yang dialami oleh para remaja. Dari penggabungan dua hal ini, muncul satu pertanyaan, “Bagaimana jika waktu tidur yang dikorbankan dibayar dengan sejumah uang?”

Film dengan genre thriller ini mengisahkan tentang seorang mahasiswa kedokteran bernama Jane yang merupakan tulang punggung bagi adik dan neneknya. Melihat sulitnya kehidupan Jane, Profesor Nichacha pun menawarkannya untuk menjadi relawan dalam suatu proyek penelitian yang bernama Deep.

Proyek penelitian yang unik ini mengharuskan para relawan untuk tetap terjaga agar dapat menghasilkan hormon qratonin. Jika mereka tertidur lebih dari 60 detik, mikrocip yang telah ditanamkan di bagian belakang leher relawan akan kontak dan menghentikan jantung mereka. Dengan segala resiko yang ada, Jane pun memberanikan diri untuk menerima tawaran tersebut.

Selain Jane, teman sekampusnya yang bernama Win, Cin, dan Peach juga tertarik dengan proyek penelitian ini dan memutuskan untuk bergabung. Hubungan pertemanan mereka pun semakin erat seiring berlangsungnya eksperimen Deep. Bahkan, tumbuh pula benih-benih cinta di antara Jane dan Win, juga Cin dan Peach.

Keempat karakter dalam film ini pun dibuat bervariasi untuk menggambarkan keberagaman generasi muda saat ini. Jane (diperankan oleh Care Panisara Rikulsurakan) merupakan mahasiswa kedokteran dengan motivasi yang tinggi. Kondisi keluarga dan finansialnya yang tidak mendukung membuat ia harus bekerja lebih keras.

Sementara itu, karakter Win (diperankan oleh Kay Lertsittichai) digambarkan sebagai pria tampan yang merupakan seorang atlet bola basket. Selain bermain basket, Win juga senang berpesta.

Selain itu terdapat karakter Cin (diperankan oleh Fern Supanaree Sutichitwong) yang digambarkan sebagai seorang beauty vlogger dengan banyak pengikut. Ia sering kali melakukan siaran langsung saat ingin mengulas suatu produk. Meski terlihat baik-baik saja, tapi Cin memiliki permasalahan dengan orang tuanya.

Yang terakhir, ada karakter Peach (diperankan oleh Krit Jeerapattananuwong) yang digambarkan sebagai anak orang kaya yang lugu, tidak pandai bersosialisasi, dan senang menghabiskan waktunya untuk bermain gim.

Walaupun keempat karakter tersebut dilakoni oleh para pendatang baru, tapi mereka berhasil menggambarkan penderitaan yang dirasakan oleh para pengidap insomnia, seperti sulit fokus, mudah berhalusinasi, dan sulit mengatur emosi.

Film ini bukan yang pertama dalam mengangkat persoalan insomnia atau sulit tidur. Namun, dengan munculnya wajah-wajah baru cukup mewarnai dunia akting Thailand. Alur yang tidak rumit pun menjadi poin plus dalam film ini. Jadi, apakah Deep masuk ke daftar film yang akan kamu tonton?

(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)

Leave a comment