Hits: 66
Ainayyah Safliasha Utama / Deswita Fajarani
Pijar, Medan. Golf merupakan olahraga yang tentu tak asing lagi di telinga masyarakat, khususnya bagi masyarakat kelas atas. Banyak orang yang tahu olahraga ini, tetapi banyak pula yang tidak melakukannya karena dinilai menghabiskan banyak keuangan.
Dilansir dari laman Wikipedia, Golf berasal dari Skotlandia sekitar tahun 1100-an dan telah dimainkan lebih dari ratusan tahun di Kepulauan Britania Raya. Olahraga ini telah lama melekat di masyarakat dengan memiliki citra sebagai olahraga yang mahal.
Golf yang merupakan singkatan dari Gentlemen Only Lady’s Forbidden ini banyak dimainkan oleh pengusaha, pebisnis, dan masyarakat kelas atas. Biasanya, mereka memainkannya sebagai ranah untuk menemukan relasi dan rekan bisnis yang berpotensi bekerja sama dengan mereka.
Tidak hanya karena dimainkan oleh kelas atas, tetapi olahraga ini dibilang mahal karena menghabiskan banyak budget untuk memainkannya, mulai dari lapangan, set alat lengkap, hingga biaya untuk masuk klub golf.
Peralatan yang diperlukan untuk olahraga ini juga bervariasi, seperti tongkat golf yang standar bisa mencapai harga hingga 7 juta rupiah, tas golf standar tanpa merek bisa dikenakan harga minimal 1 juta rupiah, bola golf sebanyak 24 buah berkisar dari 400 ribu rupiah—700 ribu rupiah. Belum lagi peralatan seperti handuk seharga 200 ribu rupiah. Ini merupakan harga standarnya, bagaimana lagi jika peralatan yang bermerek ya?
Selain itu, biaya untuk masuk ke klub golf ini sendiri bisa dikenai biaya yang tidak terbilang murah. Untuk memasukinya, tiap orang dapat dikenakan biaya dari 5 juta rupiah—25 juta rupiah.
Hal itulah yang membuat golf dipersepsikan sebagai olahraga yang mahal. Hal itu juga yang menjadi alasan mengapa minat masyarakat di Indonesia terhadap olahraga yang satu ini terbilang rendah.
Untuk meningkatkan minat masyarakat Indonesia terhadap Golf, banyak pihak yang telah berusaha mengubah citra olahraga ini menjadi olahraga rakyat. Salah satunya ialah dengan menerapkan program dari Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI) dengan cara menerbitkan keanggotaan golf dengan tiga kategori yaitu junior, senior, dan eksekutif.
Maka dari itu, yuk mulai tingkatkan minat terhadap olahraga satu ini. Mahal atau tidaknya itu relatif. Persepsi mahal tersebut jangan sampai mengurungkan niat Sobat Pijar untuk mencoba olahraga yang satu ini, ya!
(Redaktur Tulisan: Rassya Priyandira)