Hits: 108
Alya Rizky Fitriani / Dira Claudia Bahroeny
“I just live my life day by day. I don’t think about the future, I think about what I do now.” – Marissa Anita
Pijar, Medan. Ketika sudah terjun dalam satu profesi, kebanyakan orang akan tetap menjalani profesi tersebut karena sudah merasa nyaman. Namun, berbeda dengan sosok wanita Indonesia satu ini, yang dikenal sebagai wanita multi profesi.
Marissa Anita namanya. Masyarakat lebih mengenalnya sebagai sosok aktris yang berperan sebagai Dini dalam film “Perempuan Tanah Jahanam” (2019) dan Mia dalam film “Ali & Ratu-Ratu Queens” (2021). Kemampuannya dalam dunia seni peran tidak diragukan lagi. Berkat peran Mia pula, Marissa dianugerahi penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik di Festival Film Indonesia 2021.
Wanita kelahiran 1983 ini, menempuh pendidikan S1 di Universitas Atma Jaya, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Kecintaannya terhadap bahasa mendorongnya untuk menjadi guru bahasa Inggris sebelum akhirnya meneruskan pendidikan S2 di University of Sydney, New South Wales, Australia dan meraih gelar Master of Media Practice.
Setelah lulus, Marissa memulai kariernya sebagai seorang reporter lapangan di Metro TV. Banyak pengalaman yang telah ia dapatkan, salah satunya meliput Cannes Film Festival di Paris, tempat jurnalis dari berbagai belahan dunia berkumpul. Pada tahun 2013, Marissa berpindah haluan menjadi pembawa acara di Indonesia Morning Show sebelum akhirnya bergabung dalam kanal digital, Narasi TV.
Kendati telah terjun di dunia digital, Marissa mengaku bahwa ia tidak cocok dengan media sosial seperti Instagram. Melalui wawancaranya dengan Harper’s Bazaar Indonesia, Marissa berkata ada hal-hal dari media tersebut yang dapat mengganggunya dari sisi pekerjaan.
“Kita terekspos pada kesempurnaan yang palsu itu setiap hari, lama-lama kita jadi membandingkan orang itu dengan kita sendiri. Terus akhirnya menemukan banyak sekali kekurangan yang kita punya. Itu ganggu lho secara mental, kalau mental lo udah terganggu kaya gitu mana bisa lo jadi manusia yang produktif. Belum lagi in a relationship,” jelas Marissa.
Wanita yang senang membaca buku ini memang peduli dengan isu kesehatan mental. Bersama Greatmind, ia kerap muncul di banyak video YouTube singkat bertajuk On Marissa’s Mind yang membahas beragam permasalahan di masyarakat. Dalam salah satu kontennya, Marissa mengajak masyarakat untuk tidak tenggelam dalam hiruk pikuk kehidupan.
“Kadang saya mikir hidup rekan-rekan yang tinggalnya di dekat alam, sepertinya mereka lebih tenang karena tidak terlalu mikir sana-sini. So, ya, orang-orang yang tinggal di kota besar ini yang punya tantangan untuk, bagaimana, ya, menciptakan ketenangan yang sama,” tutur Marissa.
(Redaktur Tulisan: Lolita Wardah)