Hits: 46
Rais Sihombing / Grifin Angelina
Pijar, Medan. Suasana mulai dingin di luar sana, tetapi lagu yang satu ini akan kembali mengahangatkan kita. Hingga sekarang, lagu “All I Want for Christmas Is You” menjadi bumbu wajib pada saat natal. Melintasi generasi, lagu ciptaan Mariah Carey tersebut selalu menemukan tempatnya di hati setiap orang. Hasil perpaduan komposisi instrumen dan harmonisasi apik dibarengi dengan vokal kelas diva, melahirkan lagu yang tidak disangka akan menjadi anthem menjelang akhir tahun. Bagaimana bisa lagu ini mempertahankan popularitasnya bahkan setelah 27 tahun sejak pertama kali rilis?
Terciptanya lagu ini merupakan sebuah pertaruhan atas karier Mariah Carey yang sedang berada di puncak. Balik ke beberapa tahun yang lalu, ketika album natal dianggap sebagai pertanda karier yang mulai meredup, langkah ini adalah sebuah tindakan yang berisiko, tetapi Carey tetap melanjutkannya. Alasannya personal: Mariah Carey menyukai Hari Natal.
“Aku selalu ingin natal menjadi sempurna dan aku selalu menantikan hari itu. Namun, saya memiliki keluarga yang sangat disfungsional yang akan menghancurkannya setiap tahun. Saya berkata kepada diri saya, ‘ketika saya bertumbuh dewasa, saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi. Aku akan membuat natal sempurna setiap tahun’,” ungkap Mariah Carey dalam wawancara spesial dengan Amazon Music pada 2019 lalu.
Tepat pada 29 Oktober 1994, lagu ini dirilis ke publik. Karena mendapatkan kritik yang beragam, lagu ini hanya dapat bertengger di peringkat ke 6 tangga lagu. Akan tetapi, sedikit demi sedikit lagu ini memperkuat posisinya.
Banyak alasan mengapa lagu “All I Want For Christmas Is You” ini berhasil melekat di hati semua orang. Lagu ini menjangkau banyak lapisan masyarakat karena tema yang diangkat berupa Natal, hari yang sangat digemari oleh banyak kalangan. Namun, banyak hal yang membuat lagu ini terasa berbeda dengan lagu natal kebanyakan. Dimulai dari pemilihan instrumen hingga lirik yang disajikan, semua elemen tersebut melawan tren lagu natal yang sudah ada.
Lagu ini adalah lagu cinta, bukan lagu religius berintrik ketuhanan. Bukan juga lagu anak seperti “The Christmas Song” karya Nat King Cole. Hal itulah yang membuat orang bisa menempatkan dirinya dalam lagu itu terlepas dari usia, gender, ataupun segala hal yang membedakan. Oleh karena itu, anak-anak hingga orangtua masih bisa terkoneksi secara emosional ketika mendengarnya.
Komposisi yang dibuat juga terdengar modern, tetapi tetap memicu elemen nostalgia. Siapa pun yang mendengarkan lagu ini akan selalu teringat akan kenangan indah bersama orang yang disayangi pada saat natal. Walaupun sudah bisa dikatakan lagu “jadul”, tetapi ketika mendengarnya tidak akan terasa ketinggalan jaman.
Faktor yang juga sangat berpengaruh atas kepopuleran lagu ini adalah rilisnya film “Love, Actually”. Film yang tayang pada tahun 2003 tersebut memasukkan lagu ini ke dalam salah satu adegan. Ketika salah satu pemeran menyanyikan lagu tersebut, scene ini menjadi adegan yang paling membekas dan populer dari film. “Love, Actually” berakhir menjadi salah satu holiday ritual film di Amerika Serikat. Popularitas film itu memberikan dampak ke lagu ini. “All I Want For Christmas Is You” diperkenalkan lagi ke generasi saat itu (awal 2000) dan popularitasnya pun meningkat.
Lagu “All I Want For Christmas Is You” adalah bukti dari besarnya pengaruh lagu 90-an terhadap musik dan generasi kala itu. Hebatnya, lagu ini dapat merangkul generasi masa kini dan memancing para milenial menciptakan tren. Terbukti pada tahun 2018, terjadi peningkatan streaming lebih dari 2.000 persen di platform Spotify atas lagu “All I Want for Christmas Is You” terhitung dari Oktober-Desember. Lagu ini pun memecahkan rekor dengan akses terbanyak dalam sehari, yaitu 10,8 juta streaming. Tidak berhenti di situ, lagu ini juga masuk Guinness World Record sebagai lagu natal yang paling sukses dan paling banyak didengar.
Penjualan album dan single yang bagus pasti berdampak baik terhadap karier Mariah Carey. Fakta dilansir dari economist.com bahwa semenjak rilis hingga pada tahun 2016, Carey mendapatkan 60 juta dollar hanya dari penjualan lagu tersebut. Belum lagi ditambah dengan pemasukan tur dan penjualan merchandise.
Terlepas dari semua kesuksesan yang diraih, Mariah Carey berhasil mewujudkan mimpinya, yaitu membuat Natal yang sempurna bagi setiap orang. Orang-orang akan selalu mendengarkan suaranya. Namanya akan selalu dikenang sebagai The Queen Of Christmas.
(Redaktur Tulisan: Rassya Priyandira)