Hits: 44
Alvira Rosa Damayanti
Pijar, Medan. KontraS Sumatera Utara mengadakan sebuah pertemuan yang bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang dihadapi oleh pers mahasiswa, dalam kegiatan peliputan isu hak asasi manusia yang dilakukan dalam lingkungan kampus. Mengangkat tema “Mendorong Pers Mahasiswa Peduli Isu HAM”, workshop ini diadakan secara offline pada Jumat (24/9/21) di d’Caldera Cafe, Medan.
Kegiatan ini mengundang beberapa perwakilan pers mahasiswa dan menghadirkan Rahmat Muhammad selaku staf kajian dan penelitian KontraS Sumut sebagai pemateri. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada kekuatan yang lebih besar dari kekuatan Tuhan Yang Maha Esa.
“HAM di berbagai negara dirangkum dalam satu wadah besar dan disetujui oleh negara. Hak sendiri diibaratkan adalah milik kita, punya kita, walaupun tanpa adanya hukum. Apalagi jika ini menyangkut hukum. HAM itu melekat pada setiap manusia sejak ia dilahirkan,” papar Rahmat.
Ditinjau berdasarkan aspek era demokrasi, media dan jurnalistik memiliki peran yang berarti dalam memperjuangkan hak asasi manusia. Begitu pula halnya dengan peran pers mahasiswa dalam upaya menyebarkan informasi di kalangan mahasiswa itu sendiri.
“Hal ini bertujuan agar pers mahasiswa lebih memahami. Karena walaupun sering didengar, mahasiswa belum tentu memahami, dan diharapkan pastinya ada upaya mengkampanyekan juga,” ungkap Dinda, salah satu panitia workshop KontraS.
Forum diskusi dilanjutkan dengan pembentukkan kelompok yang lebih kecil. Hal ini dilakukan guna membentuk sebuah tim dengan anggota yang berbeda dan memperluas jaringan pertemanan sesama pers mahasiswa.
M.Iqbal, salah satu peserta workshop dari LPM Teropong mengungkapkan, bahwa kegiatan yang dilakukan hari ini memberikannya beberapa pengetahuan baru yang sebelumnya tidak ia dapatkan dalam mata kuliah. Selain dapat menjalin interaksi dengan sesama anggota pers mahasiswa lainnya, Iqbal juga berharap pada kegiatan selanjutnya KontraS Sumut dapat lebih banyak mengundang anggota pers mahasiswa.
“Menjalin relasi tadi juga termasuk, dan mungkin sarannya supaya lebih banyak undang pers mahasiswa lain di acara KontraS selanjutnya,” harap Iqbal.
(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)