Hits: 47

Laura Nadapdap

Pijar, Medan. Menghadapi masa new normal, Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan vaksinasi Covid-19 massal pada Senin (29/3) di Gedung Pancasila USU. Kegiatan ini melibatkan seluruh tenaga pendidik USU, beserta anggota keluarga yang tergolong lansia dan para tenaga kesehatan yang belum divaksin.

Salah seorang dosen Program Studi Ilmu Komunikasi USU, yang juga seorang ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P), Dr. H. Sakhyan Asmara, MSP didampingi istri, Hj. Erfina sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 massal ini.

“Alhamdulillah, setelah kami ikuti prosedurnya itu berlangsung dengan cepat. Terdapat pemeriksaan tensi, lalu ditanya riwayat penyakit supaya diketahui juga oleh masyarakat, bahwa saya selama ini khawatir, saya ada penyakit bawaan lama. Namun, tetap terkontrol yaitu asma dan asam lambung. Kalau yang lain-lain, jantung, ginjal, darah tinggi saya gak punya (riwayat penyakit),” ucap Sakhyan kala ditemui di halaman gedung Jalan Universitas.

Dr. H. Sakhyan Asmara MSP yang merupakan salah satu dosen di Universitas Sumatera Utara didampingi istri Hj. Erfina usai divaksinasi. (29/3) (Fotografer: Zikri Auliana)

Ragamnya isu negatif yang beredar mengenai vaksin Covid-19 membuat beliau sempat ragu untuk mengikuti vaksinasi. Namun pada akhirnya, dosen di dua perguruan tinggi ini pun  memutuskan untuk tetap divaksinasi setelah mendengarkan informasi bahwa mayoritas masyarakat Indonesia yang telah divaksinasi pun tetap dalam kondisi baik, termasuk anggota keluarganya yang juga memiliki riwayat penyakit asma.

“Yang saya dengar, dari ribuan orang yang mengikuti vaksinasi hari ini, dari pagi hingga sore, alhamdulillah belum ada informasi apa-apa (efek samping buruk). Mudah-mudahan semuanya sehat, seperti harapan kita semua,” jelasnya penuh harap.

Salah seorang mahasiswi yang sedang melakukan praktik kerja profesi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pringadi juga mengikuti vaksinasi Covid-19 massal. Salma, lulusan Farmasi USU angkatan 2015 yang sedang menjalani pendidikan profesi apoteker mengungkapkan perasaannya setelah divaksinasi. “Awalnya ragu dan takut, ya. Tapi setelah dijalani, perasaan kakak senang, sih. Di sini semua terlihat telah dipersiapkan. Banyak komputernya dan banyak tenaga kesehatan,” ujarnya.

Salma mengaku, setelah kurang lebih 15 menit ia divaksin, ia tidak merasakan efek samping dari vaksin. Usaha pencegahan dengan masker dan hand sanitizer ia rasa tidak cukup untuk melawan virus ini. Untuk itu, perlu “perlawanan” dari dalam tubuh, yaitu dengan vaksinasi. Bagi masyarakat yang masih enggan divaksin, ia meyakinkan untuk tidak perlu takut.

Sempat menerima respons yang minim, rencana kegiatan ini terus digaungkan sampai mendekati waktu pelaksanaan. Melalui wawancara Media Pijar dengan dr. Ivana Alona, selaku koordinator registrasi vaksinasi Covid-19 massal ini, mengungkapkan bahwa pada minggu-minggu terakhir, antusias para tenaga pendidik pun meningkat. Sebanyak 2.400 orang terdaftar pada sistem untuk melakukan vaksinasi.

“Saat ini, kurang lebih sebanyak 1.800 dari 2.400 orang yang terdaftar pada sistem telah divaksin. Tetapi kita masih tetap menunggu yang akan datang, dan akan kita update. Yang diregistrasi memang lebih banyak dari pada yang divaksin, mungkin terkendala karena tadi mengantre, jadi sempat berpikir ulang,” tuturnya.

Dalam mengikuti vaksinasi massal, para peserta cukup membawa KTP dan kartu penanda sebagai tenaga pendidik di Universitas Sumatera Utara. Namun, mereka yang sedang hamil dan para penyintas Covid-19 sebelum 3 bulan tidak diizinkan untuk divaksinasi hari ini. Selebihnya, melalui proses skrining akan diperiksa kondisi kesehatannya, meliputi suhu tubuh, tekanan darah, dan sejumlah pertanyaan terkait riwayat penyakit.

Terkait vaksinasi yang kedua, rencananya akan dilaksanakan 28 hari setelah vaksinasi pertama dilakukan. Luas, terbuka, dan meminimalisir resiko menjadi alasan untuk tetap merencanakan kegiatan vaksinasi yang kedua di Gedung Pancasila.

Sebagai penutup, dr. Ivana Alona yang juga seorang koordinator tim vaksinasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara menyampaikan harapannya setelah keberlangsungan kegiatan ini. “Harapannya, kita bisa segera mencapai herd immunity. Kita bersama-sama membantu masyarakat supaya segera tercapai 70% populasi masyarakat tervaksinasi. Mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi hari ini akan diikutkan oleh tenaga pengajar lainnya, sehingga anak-anak kita dan mahasiswa dapat bertatap muka dalam waktu yang tidak lama lagi,” tutupnya.

(Editor: Erizki Maulida Lubis)

Leave a comment