Hits: 16
Nurul Sabrina / Nia Nuryanti Barus
Pijar, Medan. Sebelum pemilihan dilaksanakan pada Desember mendatang, ada baiknya kita mengetahui bagaimana kualitas pemimpin Kota Medan selanjutnya. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Bonaventura Cabang Medan bersama Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Medan, melaksanakan Dialog Interaktif Pilkada di Tengah Pandemi. Acara ini mengundang kedua pasangan Calon Wali Kota Medan, yaitu paslon nomor satu yakni Akhyar Nasution beserta wakilnya Salman Alfarisi dan paslon nomor dua yakni Bobby Nasution beserta wakilnya Aulia Rahman.
Acara yang dilaksanakan di Gedung Catholic Center Medan (24/10) pukul 15.00- 19.00 WIB, disiarkan secara online melalui kanal Youtube Komsos KAM. Acaranya pun bertujuan untuk memberikan edukasi politik yang benar dan komprehensif kepada masyarakat maupun kepada umat katolik yang berada di Kota Medan.
Ketua Presidium PMKRI St Bonaventura cabang Medan, Caperianus Gea menjelaskan bahwa PMKRI sama sekali tidak memihak salah satu pasangan Calon Wali Kota Medan dan bersikap netral. “Organisasi PMKRI tetap netral, yaitu tidak memihak paslon manapun, karena mahasiswa tidak dapat terlibat politik praktis,” jelasnya.
Dalam dialog interaktif ini, para paslon Wali Kota Medan memaparkan visi dan misi untuk membawa Kota Medan ke arah yang lebih baik. Rencana strategi Calon Wali Kota Medan dijelaskan secara terarah, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Akhyar Nasution sebagai paslon Wali Kota nomor satu, menjelaskan visi untuk mewujudkan Kota Medan menjadi kota masa depan yang cantik, berkarakter, nyaman kotanya, dan bahagia warganya. “Jadi Medan itu kota masa depan, karena kita tinggal di sini menuju ke depan. Cantik itu adalah idaman semua orang, maka kita harus terapkan keindahan, kerapian, kebersihan, dan keteraturan,” ujar Akhyar.
Sementara Bobby Nasution sebagai paslon Wali Kota nomor dua, memaparkan visi untuk melakukan pembangunan manusia dan pembangunan infrastruktur. “Pembangunan sumber daya manusia kita tidak boleh terlepas dari kesejahteraan masyarakat Kota Medan, bagaimana untuk memenuhi kesejahteraan itu, kita harus mengetahui kebutuhan dasar masyarakat di Kota Medan, bagaimana fasilitas kesehatan di Kota Medan dapat terpenuhi bagi semua kalangan,” tegas Boby.
Melalui surat gembala Keuskupan Agung Medan nomor 411/P/KA9/20, Uskup Agung Medan, Mgr.Cornelius Sipayung,OFM,Cap, menghimbau masyarakat dan umat katolik untuk mengikuti pilkada Kota Medan. Salah satunya agar umat katolik memastikan dirinya sebagai pemilih, semua umat ikut memilih pada tanggal 9 desember dan menggunakan hak pilih secara bebas dan bertanggung jawab, berdasarkan suara hati dan tidak dipengaruhi politik uang dan politik intimidasi.
(Editor: Erizki Maulida Lubis)