Hits: 42

Annisa Van Rizky / Miftahul Jannah Sima

Pijar, Medan. Himpunan Mahasiswa Management (HMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU sukses menggelar Seminar Research 2020 yang bertemakan “Research for a Lifetime” untuk kedua kalinya pada Rabu (26/2) bertempat di Aula FEB USU.

Acara dibuka dengan kata sambutan oleh Ketua Prodi Management, Dr.Amlys Syah Putra Silalahi, SE,M.Si. Kemudian dilanjutkan kata sambutan oleh Ketua Panitia, Ayu Ramadhani dan disusul kata sambutan oleh ketua umum HMM FEB USU , Muhammad Akhirul Ramadhan.

Dalam seminar ini ada tiga pemateri yang dihadirkan, dua diantaranya adalah dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu Dr. Syafrizal Helmi Situmorang, SE., M.Si dan Dr. Elisabeth Siahaan, SE., M. Ec, serta satu pemateri dari PT.Telekomunikasi Indonesia yaitu Hasnul Arif Rangkuti, M.Si.

Latar belakang digelarnya acara ini sebab, penelitian bukanlah hal yang tabu bagi mahasiswa, namun tetap saja masih banyak yang skeptis untuk menuliskan penelitian, terlebih lagi skripsi.

“Tentu seminar kali ini menarik sekali, karena kami mendatangkan anggota dari PT.Telekomunikasi Indonesia. Tapi yang lebih menarik lagi, ilmu yang akan dibagikan, mengingat semua mahasiswa pasti akan melakukan penelitian, jadi mahasiswa lebih antusias,” kata Rama selaku Ketua Umum HMM.

“Dalam penulisan penelitian, tentu kita harus menyertakan jurnal terdahulu sebagai pendukung gagasan kita,” ucap Dr. Syafrizal Helmi Sitomorang, ia juga menambahkan agar dapat menemukan jurnal yang sesuai dengan yang dicari, yaitu dengan membaca abstrak jurnal terlebih dahulu dan kemudian jika merasa sesuai dengan abstrak, langkah selanjutnya yaitu membaca metode penelitiannya dan membaca kesimpulannya. Hal tersebut dapat kita lakukan bisa untuk memahami gambaran isi sebuah jurnal.

Syafrizal Helmi mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan haruslah mengikuti trend zaman sekarang, dan harus sesuai dengan isu yang sedang hangat agar penelitian lebih menarik. Jika ingin melakukan penelitian yang terdahulu haruslah ATM yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi, agar dapat membedakan hasil penelitian yang dibuat dengan milik orang lain.

“Jangan membenci pekerjaan, jangan membenci skripsi. Tetapi cintailah, agar pekerjaan tidak terasa berat dan tidak terasa membebani,” kata Elisabeth Siahaan.

(Redaktur Tulisan: Intan Sari)

1 Comment

  • Adjie
    Posted 6 Juli 2020 18:52 0Likes

    “jangan membenci pekerjaan, jangan membenci skripsi, tapi cintailah…” Hahaha… Itu tidak akan pernah terjadi, menurut elisabeth itu ? Dia sendiri aja situ yg cinta skripsi gak usah ngajak orang lain, dipikirnya semua orang punya bakat menulis kreatif spt itu. Aturan skripsi itu mestinya perlu diubah, jangan di generalisasi bahwa semua orang wajib skripsi, dgn aturan spt ini terkesan menguntungkan mereka yg memang passionnya disana dan merugikan orang yg bukan passionnya.

Leave a comment