Hits: 10
Sherenika Azalia / Putri Arum Marzura
Pijar, Medan. Indonesia merupakan Negara dengan iklim tropis yang memiliki 3 musim yaitu iklim musim, iklim panas, dan iklim laut dan tidak mengalami musim dingin seperti musim salju. Tetapi, bagaimana jika Indonesia mengalami peralihan yang terjadi antara musim penghujan dan musim kemarau? hal ini disebut dengan musim pancaroba.
Apa itu Musim Pancaroba? Musim Pancaroba adalah musim yang terjadi pada saat musim kemarau (biasa terjadi pada bulan Maret dan April) dan musim penghujan.
Pada musim ini, biasanya ditandai dengan frekuensi tinggi badai, hujan yang sangat deras disertai guruh, serta angin yang bertiup kencang. Pada masa pancaroba biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti pilek atau batuk, relatif meningkat.
Mengutip dari Wikipedia, masa ini juga banyak ditandai dengan perilaku khas beberapa hewan dan tumbuhan. Pada masa marèng, umpamanya, tonggeret akan memasuki musim kawin dan mengeluarkan suara yang khas. Pada masa labuh, rayap akan mencapai tahap dewasa dan keluar dari liang di tanah sebagai laron.
Musim Pancaroba dapat memberikan banyak dampak bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari musim pancaroba dapat berdampak positif bagi lingkungan seperti mengurangi kekeringan tanah, dengan adanya musim penghujan. Hal tersebut dapat membuat kekeringan tanah yang ada menjadi lebih subur, dan dengan adanya musim penghujan dikala pancaroba juga dapat membuat udara menjadi lebih sejuk.
Selain itu tidak hanya dampak positif saja yang terjadi. Ada beberapa dampak negatif yang dapat terjadi seperti berkurangnya daya tahan tubuh manusia menjadi lebih lemah daripada sebelumnya, karena molekul yang berfungsi untuk mendeteksi virus di dalam sel dan memberi perintah pada sel untuk melawan virus menjadi kurang sensitif pada saat suhu dingin. Contohnya seperti bisa terkena flu dan gangguan pernapasan lainnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yale University, ditemukan bahwa penurunan suhu meskipun hanya sedikit saja sudah dapat membuat virus. Penyebabnya dapat mengakibatkan flu atau pilek yang berkembang lebih cepat. Maka dari itu, banyak orang yang merasa kurang fit dan mudah terkena virus ketika musim pancaroba. Bagaimanakah cara mencegahnya? Ada beberapa tips yang dapat kita lakukan agar badan kita tetap sehat di saat pergantian musim seperti ini terjadi.
Caranya dengan meningkatkan asupan makanan bergizi dalam keseharian kita. Makanan adalah sumber energi dan nutrisi bagi tubuh. Tidak hanya menjaga organ tubuh agar bekerja secara normal, nutrisi dari makanan seperti vitamin C, zat besi, dan protein ternyata juga dapat mendukung kekebalan tubuh kita menjadi lebih terjaga. Memenuhi asupan dengan mengonsumsi seperti buah-buahan, daging merah, telur, ikan, dan sayuran hijau.
Selain mengkonsumsi asupan makanan yang bergizi, kita juga harus minum air putih yang cukup untuk keseharian kita. Air tidak hanya meredakan dahaga, tetapi juga menjaga tubuh agar tidak kekurangan cairan. Jika tubuh kekurangan cairan, maka tubuh tidak dapat bekerja secara efektif dan dampaknya akan berpengaruh ke dalam sistem kekebalan tubuh kita.
Ketika cuaca panas siang hari terlalu terasa terik, pancaran sinar matahari yang mengarah ke kepala kita secara langsung akan menyebabkan kepala pusing dan mengakibatkan mimisan. Cara mengatasinya, kita dapat menggunakan pelindung kepala seperti payung atau topi untuk melindungi kita dari panasnya pancaran sinar matahari secara langsung.
Mulai dari hal kecil seperti mencuci tangan secara berkala juga dapat menjaga kesehatan kita secara tidak langsung. Terutama setelah kita keluar dari rumah dan beraktivitas. Karena, pada saat musim seperti ini banyak virus dan bakteri yang hinggap pada tangan kita.
Tips-tips sehat untuk menjaga ketahanan tubuh pada musim pancaroba sangat perlu kita lakukan. Agar tubuh tetap fit dan aktivitas sehari-hari tetap lancar. Kesehatan tubuh adalah hal yang sangat berharga bagi kita semua. Jadi Sobat Pijar, yuk mulai membiasakan diri untuk hidup sehat, dimulai dengan menjaga lingkungan, makan yang teratur dan sehat, serta memperhatikan kebersihan sekitar kita.
(Redaktur Tulisan: Intan Sari)