Hits: 22

Mhd Abdul Fattah/ GenBI USU

Pijar, Medan. Maraknya penipuan yang terjadi di masyarakat biasanya dikarenakan kurangnya pemahaman dalam suatu hal. Penipuan yang terjadi dan selalu menjadi momok bagi masyarakat adalah beredarnya uang palsu di dalam kegiatan perekonomian. Uang palsu menjadi senjata bagi mereka yang sengaja memakainya untuk meraih keuntungan dengan cara tidak halal. Melihat fenomena tersebut, GenBI Komisariat USU bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara melakukan kegiatan Sosialisasi CIKUR (Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah) dan Kebanksentralan pada Selasa (20/08).

Masih diselimuti dengan semarak Kemerdekaan Republik Indonesia, kegiatan ini sukses menarik perhatian dan bentuk nyata untuk menyokong Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74th. Dikemas dengan nama GenBI Action Session of Rupiah, acara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini disambut meriah oleh siswa SMA An-Nizam Medan.

Dilaksanakan di 20 titik di-Indonesia, GenBI Komisariat USU memilih Sekolah An-Nizam Medan sebagai tempat dari Main Event Sosialisasi CIKUR dan Kebanksentralan ini. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia yaitu Rahmat dalam kata sambutannya. “Sosialisasi ini sudah berlangsung sejak 12 Agustus 2019 di 20 titik di Indonesia, salah satunya terjauh adalah di Ternate yang disampaikan oleh anggota GenBI yang sedang menjalani kegiatan KKN disana,” paparnya.

Antusias siswa/i SMA AN-Nizam Medan pada kegiatan Sosialisasi CIKUR dan Kebanksentralan pada Selasa (20/08). (Sumber foto: dokumentasi panitia)
Antusias siswa/i SMA AN-Nizam Medan pada kegiatan Sosialisasi CIKUR dan Kebanksentralan pada Selasa (20/08). (Sumber foto: dokumentasi panitia)

Sosialisasi CIKUR dan Kebanksentralan merupakan salah satu program kerja dari Divisi Pendidikan GenBI Komisariat USU yang bertujuan untuk turut andil dalam membantu sosialisasi dari Bank Indonesia kepada masyarakat dan anak-anak sekolah untuk mengetahui perbedaan uang palsu dan uang asli.

Acara ini dihadiri oleh pembina GenBI SUMUT dan jajaran pegawai Bank Indonesia  serta Kepala Sekolah dan jajaran guru SMA An-Nizam. Fransiska O. Sialoho selaku pembina GenBI SUMUT juga menyampaikan materi tentang Kebanksentralan dan pemahaman tentang perbedaan Bank Sentral dan Bank Konvensional kepada siswa/i yang mengikuti jalannya sosialisasi tersebut.

“Saya sangat senang ketika mendengar GenBI Komisariat USU ini akan mengadakan kegiatan Sosialisasi ini sehingga saya turut ambil peran dalam penyampaian materi Kebanksentralan ini,” kata Fransiska.

Kepala SMA An-Nizam Medan, Drs. Sularno M.P mengaku sangat antusias menyambut pihak GenBI dan Bank Indonesia untuk memberikan edukasi kepada siswa/i An-Nizam. Dirinya juga mengaku bahwa An-Nizam merasa sangat bangga sekolahnya menjadi acara inti dari kegiatan ini. Hal ini terlihat dengan adanya 150 siswa/i  yang memenuhi ruangan Aula SMA An-Nizam.

“Hal ini suatu kehormatan dan kebanggan tersendiri kita bisa mempraktekkan bagaimana membedakan uang palsu dan asli bersama orang-orang yang memang ahli dalam bidangnya. Dan juga sekarang kita tahu kalo Bank Indonesia itu memiliki kebijakan yang seperti apa dan bagaimana,” tutur Sularno.

Harapan dengan berlangsungnya sosialisasi CIKUR dan Kebanksentralan ini adalah dapat menambah wawasan, pemahaman, dan ilmu pengetahuan mengenai penggunaan uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah. Serta bagaimana bank sentral maupun bank konvensional menjalankan fungsinya sebagai pelaku ekonomi di Indonesia.  Dan GenBI selalu berupaya untuk menjadi perpanjangan tangan bagi Bank Indonesia untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Semoga dengan diadakannya acara ini, masyarakat dapat membedakan yang mana uang palsu dan asli agar terhindar dari penipuan yang kerap terjadi. Selain itu juga mengedukasi masyarakat pedesaan adalah tugas dan tanggung jawab GenBI untuk memajukan Negeri Indonesia ini, sehingga sudah memang sepatutnya kita mendukung agar tidak terjadi hal-hal diluar dugaan kita semua,” tutup ketua panitia.

(Redaktur Tulisan: Intan Sari)

Leave a comment