Hits: 58

Tiara Al Medina / Laura Nadapdap

Pijar, Medan. Platform kesehatan mental Nafs Official menyelenggarakan webinar perdananya yang bertajuk, “How to Forgive, When I Can’t Even Forget?” pada Sabtu (4/12/21).  Acara ini berlangsung dari pukul 09.00-11.00 WIB melalui Zoom Meeting.

Dimoderatori oleh Karima Nada Medina, webinar ini menghadirkan dua pemateri, yakni Ahmad Zain Gahmiyang, seorang mental health promoter dan Farisan Primana Muslim, mahasiswa S2 yang berkuliah di Al-Azhar University Cairo, Mesir.

Sesi pertama dibuka dengan pemaparan materi dari Zain. Memiliki latar belakang pendidikan di bidang psikologi, ia menjelaskan apa arti pemaafan dan memaafkan jika dilihat dari sudut pandang psikologi. Dalam pembahasannya, ia mengatakan bahwa memaafkan itu adalah tentang diri sendiri bukan orang lain. Karena memaafkan adalah hal baik yang dilakukan demi diri sendiri.

Zain menganalogikan memaafkan itu seperti obat yang digunakan ketika terluka. Luka tersebut memang akan selalu berbekas, namun setidaknya seseorang tidak dapat merasakan sakitnya lagi.

“Memaafkan tidak akan menghapus kejadian di masa lalu, tetapi melalui memaafkan kita dapat membuat masa depan yang lebih baik. Memaafkan itu permasalahan mau tidak mau, bukan bisa dan tidak bisa,” jelasnya.

Berbeda dengan Zain yang menjelaskan dari sudut pandang psikologi, Farisan memaparkan topik ini dari perspektif Islam secara khusus.

Pemaparan materi oleh Ahmad Zain Fahmi sebagai pemateri pertama.
(Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)

“Memiliki sifat pemaaf bukan berarti membuat kita menjadi pribadi yang lemah karena selalu mengalah. Memaafkan adalah sebuah keluhuran yang melampaui keadilan,” ungkapnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa memaafkan akan membuat kita menjadi manusia yang lebih mulia di sisi-Nya.

Usai penyampaian materi, webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. “Memaafkan adalah salah satu cara untuk melepaskan beban yang tak seharusnya dipikul dan memberikan diri kesempatan untuk beranjak bahagia,” begitu kata Zain menutup sesi ini.

Webinar diakhiri dengan foto bersama. Bersamaan dengan itu, tautan absensi dibagikan lewat kolom percakapan Zoom Meeting guna membagikan sertifikat elektronik kepada para peserta.

Nafs Official juga membagikan worksheet yang tersedia dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Worksheet yang berjudul “Letter of Forgiveness to Yourself” ini merupakan pengingat untuk selalu memaafkan diri sendiri.

(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)

Leave a comment